Peningkatan penemuan kasus merupakan salah satu kunci penting dalam penanganan COVID-19. Dengan semakin banyak kasus yang ditemukan tentunya dapat mengurangi potensi risiko penularan. Melalui penguatan jejaring pengiriman spesimen COVID-19, diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan dalam mempermudah akses transportasi spesimen ke laboratorium rujukan. Dalam mendukung upaya ini, Yayasan KNCV Indonesia mengembangkan aplikasi SISFO COVID dalam melakukan tracking, pencatatan dan pelaporan spesimen COVID-19 yang dikirimkan melalui mekanisme ini.

Provinsi Papua sebagai salah satu wilayah intervensi telah melakukan pengiriman spesimen menggunakan sistem pengiriman tersebut sejak 15 Oktober 2020 hingga saat ini. YKI bersama pemerintah setempat menggelar kegiatan pertemuan rutin bulanan yang bertujuan untuk melihat progress serta melakukan evaluasi pengiriman spesimen di Provinsi Papua.

Pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 2020 ini dihadiri oleh 17 peserta, yang berasal dari YKI, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Litbangkes Papua, RSUD Abepura, dan Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Dalam pertemuan ini dihasilkan kesepakatan mengenai perlunya peningkatan pengiriman spesimen dari RS di Provinsi Papua dan perlunya upaya mengatasi kendala yang terjadi di lapangan. Kegiatan berlangsung secara interaktif, dan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

“Pengiriman spesimen dari Faskes ke Kab/Kota, kami berharap ke depannya dapat berkelanjutan. Dengan adanya kurir ini sistemnya menjadi sangat baik,” ujar dr. Beeri Wopari selaku Kepala Balai P2 ATM.

USAID – Strengthening COVID-19 Specimen Transport Mechanism and Laboratory Capacity merupakan proyek yang berfokus pada upaya peningkatan temuan kasus COVID-19 dengan dukungan transportasi spesimen dan proses pencatatan dan pelaporan di wilayah Timur Indonesia. Project ini dilaksanakan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan didanai oleh USAID.

Teks dan foto: Intan Maharani Mentaya Putri
Editor: Melya, Melinda Soemarno