Gas Air Mata, Seberapa Berbahaya?
7 October 2022
01 Oktober 2022 menjadi salah satu sejarah terkelam bagi sepak bola Indonesia, bahkan dunia. Karena kejadian ini, pecinta sepak bola dari berbagai penjuru memfokuskan perhatiannya ke Indonesia, namun bukan karena sebuah prestasi. Kejadian berawal dari kerusuhan setelah pertandingan selesai. Kerusuhan ini pula yang menjatuhkan ratusan korban jiwa. Diduga, salah satu pemicu banyaknya korban jiwa adalah karena gas air mata yang dilemparkan ke lapangan maupun ke bangku penonton. Tujuan awalnya adalah untuk memecah kerusuhan yang semakin tidak terkendali.
Namun tidak seperti yang diharapkan, tindakan ini membuat penonton menjadi panik, tidak bisa melihat dan bernapas, yang akhirnya berdesak-desakkan untuk keluar dari pintu stadion yang sangat sempit.
Apa saja komposisi senyawa kimia gas air mata?
Gas air mata terdiri dari beberapa bahan kimia yang berbeda, termasuk:
- Chloroacetophenone (CN)
- Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- Chloropicrin (PS)
- Nromobenzylcyanide (CA)
- Dibenzoxazepine (CR)
- Kombinasi bahan kimia berbeda lainnya
Seberapa bahaya gas air mata terhadap kesehatan?
Produk ini merupakan gabungan senyawa kimia yang dapat membuat orang kehilangan kemampuan melihat, menyebabkan iritasi pada mata, mulut, gangguan kesehatan tenggorokan, paru-paru, dan kulit yang sifatnya hanya sementara/ tidak bersifat permanen.
Orang dengan masalah pernapasan, memiliki risiko lebih tinggi. Setelah terhirup gas, maka efeknya bisa berupa perih atau sensasi terbakar di hidung, nyeri di dada, perih di tenggorokan, sesak napas, batuk, bersin dan kesulitan bernapas.
Pertolongan pertama harus segera dilakukan bila terjadi sesak dan kesulitan bernapas, karena hal ini dapat menyebabkan kematian pada mereka dengan penyakit gangguan pernapasan, misalnya TBC paru.
Lalu bagaimana pertolongan jika terkena paparan gas air mata?
- Menjauh dari lokasi sebaran gas untuk menemukan udara yang lebih segar, lakukan segera.
- Membilas mata dengan air bersih selama 10-20 menit. Lepaskan lensa kontak dan jangan digunakan lagi
- Kulit harus dialiri secara menyeluruh dengan air mengalir untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar
- Gunakan masker. Jika tidak ada, gunakan pakaian untuk bernafas. Namun jika pakaian sudah terkontaminasi, jangan lakukan hal tersebut.
- Bila sesak semakin parah dan di lokasi kejadian tidak tersedia alat bantu pernapasan, segera mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat.