INFOCOVID: BAGAIMANA PEMENUHAN NUTRISI DALAM PENANGGULANGAN COVID-19?

14 January 2021

Coronavirus 2019 (COVID-19) sudah sejak setahun menjadi persoalan global. Bahkan hingga saat ini. Penanggulangan penyakit infeksi yang disebabkan oleh novel coronavirus atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ini kini mulai tahap baru dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara global. Meski demikian proses vaksinasi ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga menjalankan protokol kesehatan dengan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tetap menjadi upaya pencegahan yang efektif, serta didukung dengan menjaga pola makan yang baik.

Dalam panduan praktis penatalaksanaan nutrisi COVID-19 disebutkan bahwa akibat dari gangguan sistem imun dan inflamasi yang terjadi, dapat mengakibatkan kondisi pasien mengalami perburukan dan jatuh pada kondisi kritis. Kondisi sakit kritis pada pasien yang dirawat karena COVID-19, memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk terapi gizi. Pemenuhan kebutuhan energi, makronutrien, mikronutrien, cairan, dan zat-zat gizi yang mampu meningkatkan sistem immunomodulator, anti inflamasi, anti oksidan danprobiotik menjadi acuan dalam penyusunan protokol terapi gizi pada COVID-19.

  1. Kebutuhan Energi

Proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi. Untuk mencegahnya, maka diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai. Pada pasien COVID-19 terjadi ketidakseimbangan kebutuhan energi. Pada kondisi ini terjadi peningkatan konsumsi energi yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti demam, peningkatan kerja otot -otot pernafasan serta ventilasi mekanik. Sehingga konsumsi energi yang meningkat akan meningkatkan kebutuhan energi.

  1. Pemberian Makronutrien

Kebutuhan makronutrien bagi orang yang berpotensi terpapar COVID-19 meliputi komposisi karbohidrat 50%, protein 15% dan lemak 25-30% dari total energi harian, sedangkan untuk tenaga kesehatan yang merawat dan pasien yang terinfeksi virus adalah dengan komposisi karbohidrat 55%, protein 15% dan lemak 30% dari total kebutuhan energi.

  1. Pemberian Mikronutrien

Pada pasien COVID-19 terjadi peningkatan kebutuhan vitamin dan mineral. Kebutuhan mikronutrien tergantung pada kondisi pasien, apakah terdapat tanda defisiensi dan mempertimbangkan kebutuhan antiinflamasi, antioksidan, imunonutrisi, pre/probiotik. Beberapa mikronutrien yang direkomendasikan pada pasien COVID-19 meliputi Vitamin A, B1, B6, C, D, E, Zinc, Madu, Dan Curcuma.

  1. Pemberian Cairan

Pada beberapa pasien COVID-19 terjadi gangguan pada saluran cerna, seperti nyeri perut dan diare. Hal ini secara langsung disebabkan oleh infeksi virus pada mukosa usus, pemberian obat anti viral dan antibiotik. Pemberian cairan harus diperhatikan agar tidak berlebihan, karena jika pemberian cairan terlalu agresif maka dapat memperberat kondisi distress napas. Tujuan pemberian cairan yang adekuat pada kondisi ini, merupakan upaya untuk mencegah dehidrasi maupun kelebihan cairan.

 

Pemberian nutrisi yang sesuai berkontribusi signifikan, baik sebagai tindakan pencegahan maupun sebagai terapi. Dikutip dari panduan praktis penatalaksanaan nutrisi COVID-19 disebutkan lima poin penting dalam pemenuhan asupan nutrisi sebagai upaya pencegahan, yaitu:

  1. Makan makanan yang sehat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan
  2. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan asupan tinggi protein
  3. Tingkatkan asupan sayuran dan buah sumber vitamin dan mineral
  4. Cuci tangan dan bahan makanan sebelum diolah
  5. Tidur yang cukup dan cegah dehidrasi

 

Sumber:

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS GIZI KLINIK INDONESIA. 2020. Nutrisi COVID-19 Panduan Praktis Penatalaksanaan.

Editor: Melya Findi, Rerin Alfredo
Gambar: Amadeus Rembrandt

  • 12 December 2022

    Urogenital merupakan gabungan dari sistem kemih (urinaria) dan sistem reproduksi (genitalia). Keduanya dikelompokkan bersama [...]

  • 7 December 2022

    Ketika didiagnosis positif tuberkulosis (TBC), beberapa orang mungkin merasa seperti bak petir saat siang [...]

  • 2 December 2022

    Limfa atau kelenjar getah bening (KGB) merupakan jaringan dari sistem limfatik yang berfungsi dalam [...]

  • 30 November 2022

    World Health Organization (WHO) telah merilis laporan tentang tuberkulosis (TBC) skala global tahun 2021 termasuk [...]