Pengobatan TBC RO kini hanya 6 Bulan saja!

5 January 2023

Pengobatan TBC RO

Pada awalnya, pengobatan standar untuk pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) hanya ada satu pilihan dengan durasi pengobatan selama 20-24 bulan. Kemudian perkembangan pengobatan TBC RO di Indonesia semakin maju setelah WHO mengeluarkan secara resmi rekomendasi pengobatan untuk pasien TBC RO. Di mana durasi pengobatan jangka pendek hanya 9–11 bulan dan pengobatan jangka panjang 18-24 bulan.

Penerapan rekomendasi ini pertama kali dimulai di Indonesia pada bulan September 2017. Namun pengobatan jangka pendek pertama masih menggunakan obat suntikan sebagai salah satu obat dalam paduan pengobatannya. Pada triwulan keempat 2020, Kementerian Kesehatan RI mulai memperkenalkan pengobatan paduan jangka pendek tanpa suntikan (all oral regiment).

Sayangnya, dengan paduan ini angka keberhasilan pengobatan TB RO di Indonesia belum mencapai target yang diharapkan.

Pedoman Terbaru Pengobatan TBC RO

Tepat pada tanggal 15 Desember 2022 lalu, WHO baru saja merilis pedoman terbaru tentang pengobatan TBC RO khususnya TBC multidrug-resistant/rifampicin-resistant (TBC MDR/RR). Pedoman tersebut mencakup rekomendasi baru tentang penggunaan paduan 6 bulan baru. Yang terdiri dari bedaquiline, pretomanid, linezolid dan moksifloksasin (BPaLM) pada orang yang menderita TBC MDR/RR dengan resistansi tambahan terhadap fluorokuinolon (TBC pre-XDR). Di mana semua obat ini diminum oral tanpa ada suntikan.

Paduan BPaLM dan BPaL yang baru direkomendasikan ini memperlihatkan keberhasilan pengobatan yang sangat baik (> 88%) dengan durasi pengobatan yang lebih singkat. Hal ini memberikan harapan dan secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup orang dnegan TBC MDR dan pre-XDR.

Rekomendasi ini berlaku untuk:

  • Orang dengan TBC MDR/RR atau dengan TBC MDR/RR dan resistansi terhadap fluorokuinolon (pre-XDR-TB).
  • Orang dengan TBC paru yang dikonfirmasi dan semua bentuk TBC ekstra paru kecuali TBC yang melibatkan TBC sistem saraf pusat, osteoarticular, dan diseminata (milier).
  • Dewasa dan remaja berusia 14 tahun ke atas.
  • Semua orang tanpa memandang status HIV.
  • Pasien dengan paparan bedaquiline, linezolid, pretomanid, atau delamanid sebelumnya kurang dari 1 bulan. Ketika pajanan lebih dari 1 bulan, pasien ini mungkin masih menerima paduan ini jika resistansi terhadap obat tertentu dengan pajanan tersebut telah dikesampingkan.

Rekomendasi ini tidak berlaku untuk:

  • Wanita hamil dan menyusui karena terbatasnya bukti keamanan pretomanid.

Dengan rekomendasi WHO terbaru untuk BPaL/M ini membuka harapan bagi pasien TBC RO termasuk di Indonesia. Untuk memperoleh pilihan pengobatan yang lebih pendek dan angka keberhasilan yang juga baik.

Baca selengkapnya: DI SINI

  • 12 December 2022

    Urogenital merupakan gabungan dari sistem kemih (urinaria) dan sistem reproduksi (genitalia). Keduanya dikelompokkan bersama [...]

  • 7 December 2022

    Ketika didiagnosis positif tuberkulosis (TBC), beberapa orang mungkin merasa seperti bak petir saat siang [...]

  • 2 December 2022

    Limfa atau kelenjar getah bening (KGB) merupakan jaringan dari sistem limfatik yang berfungsi dalam [...]

  • 30 November 2022

    World Health Organization (WHO) telah merilis laporan tentang tuberkulosis (TBC) skala global tahun 2021 termasuk [...]