Pertemuan Kick-off Program ENTAS-TB: Menuju Tapanuli Selatan Bebas Tuberkulosis

18 July 2022

Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi setelah India dan Tiongkok. Menurut Global Tuberculosis Report di tahun 2021, kasus TBC yang saat ini sudah terlaporkan baru mencapai angka 393.323 kasus dari angka estimasi kasus sebesar 824.000, sehingga masih ada sekitar 62% kasus yang belum ternotifikasi, baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun belum terlaporkan. Penurunan angka penemuan kasus TBC ini merupakan salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 di Indonesia. Situasi rendahnya penemuan kasus TBC sebagai dampak pandemi juga terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan 36% (378) kasus TBC yang ditemukan dari perkiraan 1037 kasus di tahun yang sama. Strategi peningkatan penemuan kasus dalam rangka percepatan eliminasi TBC telah tertuang di dalam Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia tahun 2020 – 2024. Upaya eliminasi TBC secara nasional juga diperkuat dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Salah satu amanat didalam Perpres 67 tahun 2021 tersebut adalah pembentukan wadah kemitraan percepatan Penanggulangan TBC yang beranggotakan berbagai organisasi/lembaga para pemangku kepentingan dan kelompok/komunitas masyarakat. Pembentukan ini didorong untuk dilaksanakan sebagai bagian dari upaya peningkatan peran komunitas, pemangku kepentingan dan multi sektor lainnya dalam eliminasi TBC. Selain itu, sebagai bagian dari tindak lanjut dalam rangka peningkatan pemberian layanan TBC, tiap daerah didorong untuk melaksanakan skrining dan penyisiran kasus untuk meningkatkan penemuan dan pelaporan kasus TBC.

Dalam rangka mendukung percepatan pencapaian target eliminasi TBC di Kabupaten Tapanuli Selatan, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) melalui dukungan pendanaan program CSR PT. Agincourt Resources Gold Mine Martabe maka memberikan perbantuan teknis kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Program ENTAS-TB (Menuju Tapanuli Selatan Bebas Tuberkulosis). Untuk memperkenalkan program ENTAS-TB pada pemangku kepentingan di Kabupaten Tapanuli Selatan, khususnya area implementasi ENTAS-TB, pada tanggal 23 Juni 2022 dilaksanakan Pertemuan Kick-off Program ENTAS-TB.

Acara diawali dengan pembukaan oleh dr. Emilda Arasanti selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan. Kabupaten Tapanuli Selatan adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari beberapa kecamatan, termasuk dalam wilayah kabupaten ini adalah Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru yang penemuan kasus TBC-nya tidak luput terkendala akibat pandemi COVID-19. Menurut data Badan Pusat Statistik mengenai fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2021, saat ini Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki 1 rumah sakit pemerintah dan 16 puskesmas di mana layanan pemeriksaan dahak dengan tes cepat molekuler (TCM) hanya dimiliki oleh 1 rumah sakit dan 3 puskesmas.

Sambutan kedua diberikan oleh Ibu Christine Pepah selaku Senior Manager CRD PT Agincourt Resources (AR) yang menyampaikan bahwa saat ini adalah momen yang tepat bagi Kabupaten Tapanuli Selatan untuk menyegarkan kembali rencana penanggulangan penyakit infeksi menular TBC khususnya di wilayah Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru. Selaras dengan cita-cita tersebut, PT AR bersama Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan membentuk sebuah kemitraan agar Rencana Aksi Daerah (RAD) yang juga sebagai salah satu key performance indicator kesehatan dapat segera disahkan menjadi kerangka program dalam mengentaskan Kabupaten Tapanuli Selatan dari penyakit TBC.

Sambutan berikutnya oleh dr. Jhon Sugiharto, MPH selaku Direktur Eksekutif YKI menyampaikan bahwa pembentukkan wadah kemitraan merupakan salah satu amanat yang juga telah tertuang di Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Dengan dibentuknya wadah kemitraan ini, diharapkan terjadi percepatan terhadap usaha penanggulangan penyakit TBC yang turut menggandeng seluruh elemen termasuk pemangku kepentingan, komunitas, dan elemen lintas sektor lainnya. Tiga kegiatan utama dari ENTAS-TB adalah inisiasi wadah kemitraan, penguatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader TBC, dan keterlibatan masyarakat dalam penemuan kasus aktif.

Acara berikutnya dilanjutkan oleh pemaparan materi oleh Yayasan KNCV Indonesia mengenai Program ENTAS-TB yang dibawakan oleh dr. Angelin Yuvensia, MPH. Pada pemaparan ini disampaikan mengenai capaian kasus TBC dari tahun 2018 hingga triwulan 1 tahun 2022, pada data ini terlihat bahwa terjadi angka penurunan kasus TBC menjadi 16% jika dibandingkan dengan angka penemuan kasus di tahun-tahun sebelumnya (76% di tahun 2019, 44% di tahun 2020, dan 36% di tahun 2021). Sesuai dengan Strategi Nasional Penanggulangan TBC di Indonesia 2020 – 2024, luaran yang diharapkan dengan berjalannya program ENTAS-TB ini adalah penguatan komitmen pemerintah kabupaten dan meningkatnya peran komunitas, pemangku kepentingan, dan multisektor lainnya dalam penanggulangan TBC.

ENTAS-TB bertujuan untuk mendukung percepatan eliminasi TBC melalui pengembangan jaringan kemitraan dan peningkatan kapasitas dalam penemuan kasus secara aktif dan pendampingan pasien yang berobat TBC di Kabupaten Tapanuli Selatan. Secara khusus, ENTAS-TB memiliki tujuan untuk menginisiasi wadah kemitraan, menyusun dokumen awal RAD serta menjembatani terbentuknya peraturan kepala daerah terkait penanggulangan TBC, memperkuat kapasitas petugas kesehatan dan kader TBC dalam menemukan kasus baru dan pendampingan pengobatan pasien, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam peningkatan penemuan kasus TBC secara aktif melalui pemanfaatan aplikasi SOBAT-TB di Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru.

Acara pertemuan daring ini diakhiri dengan dengan kata penutup oleh dr. Emilda Arasanti selaku Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan. Besar harapan untuk Kabupaten Tapanuli Selatan khususnya pada Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru agar penanggulangan TBC dapat segera terealisasikan melalui inisiasi kemitraan dari program ENTAS-TB bersama Yayasan KNCV Indonesia dan PT Agincourt Resources. Kegiatan ENTAS-TB ini diharapkan dapat menjadi percontohan pemberdayaan komunitas, pelibatan multi sektor serta dukungan dari pihak swasta yang berkontribusi dalam eliminasi TBC di Indonesia tahun 2030 terutama di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Salam TOSS TBC!