SOBAT TB: Peran Organisasi Masyarakat Dalam Penanggulangan TBC Melalui Penemuan Kasus dan Pendampingan Pasien
18 November 2021
Pandemi turut berdampak pada menurunnya aktivitas investigasi kontak dan penemuan kasus TBC, termasuk pelaksanaan investigasi kontak dan pemantauan pengobatan pasien TBC, terutama pasien TBC resistan obat (TBC RO). Kondisi ini kemudian menjadi tantangan dalam mendukung upaya penanggulangan TBC di tengah masyarakat agar dapat tetap berjalan.
Selain penemuan kasus yang menurun, persoalan TBC juga diwarnai dengan angka putus pengobatan yang menurun. Efek samping pengobatan terutama bagi pasien TBC RO menjadi salah satu penyebab putusnya pengobatan pasien. Halusinasi, demam, mual merupakan efek samping umum yang kerap dialami oleh pasien. Oleh sebab itu perlu peran pendamping menjadi sangat penting dalam upaya mendorong semangat pasien untuk melanjutkan pengobatan.
Tanggal 16 November 2021 diselenggarakan webinar terpisah yang menjawab kedua tantangan tersebut. Yayasan KNCV Indonesia turut berpartisipasi dalam pertemuan ini. Webinar ini diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia dan Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua (YPKMP).Yayasan KNCV Indonesia membagikan pengalamannya bagaimana organisasi masyarakat dapat berkontribusi dalam upaya penanggulangan TBC melalui pemanfaatan teknologi digital, yaitu Sobat TB oleh dr. Yeremia PMR, Head of Project Management, dan Erman Varella Senior Technical Officer.
Peduli TBC Peduli Indonesia Dengan Bergerak Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, YKI diwakili oleh dr. Yeremia memaparkan mengenai peran organisasi masyarakat dalam penanggulangan TBC melalui pendekatan teknologi digital, yaitu Sobat TB. Penggunaan teknologi digital selaras dengan arahan bapak presiden Joko Widodo yang juga tertuang dalam Perpres no. 67 tahun 2021, dimana disebutkan bahwa perlunya upaya peningkatan temuan kasus melalui investigasi kasus yang masif agar semakin banyak kasus TBC ditemukan.
Berdasarkan Global TB Report 2021, disebutkan bahwa dari estimasi kasus sebesar 842,000, kasus yang ternotifikasi hanya sebesar 393,323. Tentu angka ini masih jauh dari capaian target temuan seharusnya. Oleh sebab itu, aplikasi Sobat TB yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia yang telah diresmikan oleh Kementerian Kesehatan saat peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia bulan Maret 2021 silam.
”Di dalam aplikasi ini ada fitur skrining mandiri yang dapat dilakukan oleh kader pendamping maupun masyarakat dalam menemukan kasus TBC, selain itu juga hasil skrining ini terhubung dengan faskes terdekat,” ujar dr. Yeremia dalam paparannya.
Dukungan Psikososial Untuk Pasien TBC
Persoalan TBC juga tidak hanya terbatas pada temuan kasus yang menurun, namun juga juga rendahnya angka keberhasilan pengobatan pasien, terlebih bagi pasien TBC resistan obat (TBC RO). Dari 7,921 yang terkonfirmasi TBC RO tahun 2020, sebanyak 56 % yang memulai pengobatan dan yang berhasil menyelesaikan pengobatan . Tidak tuntasnya pengobatan juga disebabkan karena efek samping obat yang dialami oleh pasien TBC RO, sehingga pendampingan menjadi kunci penting bagi pasien dapat menuntaskan pengobatan.
”Pendampingan pengobatan pasien TBC RO merupakan kunci penting dalam mendukung tuntasnya pengobatan pasien, disisi lain pendamping juga perlu menumbuhkan motivasi diri pasien salah satunya melalui peningkatkan pengetahuan pasien dan mengeksplorasi nilai dan tujuan hidup pasien,” ujar Erman Varella, dalam paparannya di seminar yang diselenggarakan oleh YPKMP.
Listiana dari Organisasi Pendamping Pasien PESAT turut membagikan pengalamannya sebagai pasien saat menjalani pengobatan. Ia bahkan sempat mengalami halusinasi yang membuatnya sempat ingin bunuh diri. Pengalaman beratnya menjalani pengobatan ini tentunya akan semakin mudah dengan adanya peran pendamping dalam mendampingi serta memotivasi pasien untuk tetap melanjutkan pengobatan.
Di akhir paparan, Erman Varela juga turut menyebutkan perihal aplikasi Sobat TB. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur artikel berisi informasi seputar tuberkulosis dan forum diskusi yang mewadahi pengguna untuk bertanya seputar tuberkulosis. Harapannya Sobat TB dapat menjawab tantangan dalam penanggulangan TBC di Indonesia.
Teks: Melya
Editor: Erman Varella