SPRINT COVID 19: KICK OFF DAN PELATIHAN DARING PENGUATAN PENGIRIMAN SPESIMEN COVID-19 DI INDONESIA TIMUR

8 September 2020

Indonesia melaporkan kasus COVID-19 pertama pada tanggal 2 Maret 2020, dan sampai hari ini, angka kasus COVID-19 yang terkonfirmasi serta angka kematian yang dilaporkan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Salah satu pemodelan epidemiologi situasi COVID-19 di Indonesia memperkirakan bahwa jumlah keseluruhan kasus COVID-19 dapat mencapai 2,5 juta kasus jika tidak dilakukan intervensi tambahan selain deteksi kasus, investigasi kontak dan isolasi mandiri (yang merupakan intervensi rutin untuk kasus COVID-19). Lebih lanjut, dari pemodelan tersebut juga disimpulkan bahwa kasus COVID-19 dapat ditekan hingga 600.000 kasus jika intervensi “intensitas tinggi (high-intensity)”juga dilaksanakan bersamaan dengan tatalaksana rutin. Intervensi intensitas tinggi yang dimaksud adalah tes massal dengan cakupan yang luas serta pembatasan jarak sosial wajib.

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian COVID-19 di Indonesia, YKI bersama IDDS melalui pendanaan USAID, bekerjasama untuk melakukan penguatan jejaring pengiriman spesimen COVID-19 serta pencatatan dan pelaporan di 6 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini terutama dilaksanakan di provinsi dengan area kepulauan dan memiliki tantangan geografis di kawasan Indonesia Timur.

Pada hari Jumat dan Senin, 4 dan 7 September 2020, dilaksanakan pertemuan kick off secara daring mengenai dukungan pengiriman spesimen COVID-19 di 6 provinsi (Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Sulawesi Selatan) dan pelatihan mekanisme pengiriman spesimen COVID-19 menggunakan aplikasi SISFO COVID.

Batch pertama dari kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat, 4 September 2020 yang dibuka oleh Kasubdit Surveilans Direktorat Surveilans & Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI – drh. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes, dan dihadiri oleh perwakilan-perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, RS rujukan COVID-19 dan laboratorium rujukan COVID-19 terpilih di 3 provinsi, yaitu Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan serta mitra terkait.


“Penanggulangan kasus di tiap kota/kabupaten memiliki kendala yang berbeda-beda, terutama di wilayah Indonesia Timur karena wilayah kepulauan dan kondisi pegunungan, sehingga semoga upaya dukungan transportasi spesimen dapat membantu dalam penemuan kasus COVID-19” – drh. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes, Kasubdit Surveilans, Kementerian Kesehatan RI


Pertemuan daring ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah paparan dari para fasilitator dengan topik pembahasan; Pengumpulan, Penanganan dan Pengepakan Spesimen COVID-19, Pencatatan dan Pelaporan (All Record TC-19) dan Mekanisme Pengiriman Spesimen COVID-19 menggunakan aplikasi SISFO COVID. Sesi kedua dilanjutkan dengan Analisis Situasi dan Pemetaan Jejaring yang dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan wilayah provinsi.

“Saya cukup yakin, kita masih perlu banyak perbaikan dalam proses ini. Namun hal ini perlu dijalankan as soon as possible, sambil kita perbaiki satu per satu.” Ujar dr. Triya Novita Dinihari, Kasie Kewaspadaan Dini Subdit Surveilans,  Kementerian Kesehatan RI saat menutup hari pertama dari kegiatan ini.

Kegiatan ini dilakukan kembali pada hari Senin 7 September 2020 dengan materi yang sama, dan dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Subdit Surveilans Direktorat Surveilans & Karantina Kesehatan), Dinas Kesehatan Provinsi (Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat), Dinas Kesehatan dari 20 Kabupaten/Kota berserta Rumah Sakit rujukan COVID-19 dan laboratorium rujukan di ketiga provinsi tersebut.


“Kami berharap bentuk dukungan ini dapat meningkatkan akses pemeriksaan COVID-19 di Indonesia, dan khususnya di Indonesia Timur serta ikut memberikan sumbangsih dalam pengendalian COVID 19 di Indonesia”, dr. Jhon Sugiharto, MPH, Direktur Yayasan KNCV Indonesia, pada pembukaan kegiatan batch kedua ini.


SPRINT (Sistem Pengiriman Spesimen COVID-19 di Indonesia Timur) merupakan proyek yang berfokus pada upaya peningkatan temuan kasus COVID-19 dengan dukungan transportasi spesimen dan proses pencatatan dan pelaporan di wilayah Timur Indonesia. SPRINT dilaksanakan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bekerjasama dengan IDDS, dan didanai oleh USAID.

 

Teks dan foto: Amadeus Rembrandt
Editor: Melinda Soemarno