TAHU TB: APAKAH GANGGUAN PENGLIHATAN MERUPAKAN SALAH SATU GEJALA ESO?

14 October 2021

TBC dapat diobati dengan menjalani pengobatan rutin hingga tuntas. Tujuan pengobatannya adalah untuk menyembuhkan, dan mencegah terjadinya kematian atau dampak buruk selanjutnya, serta mencegah terjadinya kekambuhan, menurunkan penularan, dan mencegah penularan TBC resisten obat. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang biasa diberikan pada pasien TBC meliputi Isoniasid (H), Rifampisin (R), Pirasinamid (Z), Streptomisin (S), Etambutol (E). Sebelum pemberian terapi dengan OAT, sebaiknya pasien diajari secara khusus mengenai gejala-gejala yang dapat terjadi sehingga bila terjadi efek dapat segera diatasi.

Mayoritas pasien TBC dapat menyelesaikan pengobatan tanpa mengalami efek samping yang berarti. Meski demikian, pemberian berbagai macam OAT tersebut diatas dapat menimbulkan efek samping baik secara tunggal atau gabungan beberapa OAT sehingga pasien perlu dimonitor secara rutin oleh klinisi, apabila terjadi efek samping dapat segera terdeteksi dan diobati.

Efek samping obat TB diklasifikasikan menjadi efek samping mayor dan minor. Pasien yang mengalami efek samping minor, disarankan untuk tetap melanjutkan pengobatan dan diberikan petunjuk dan obat tambahan untuk mengatasi keluhan yang dirasakan. Pasien yang mengalami efek samping mayor perlu diberhentikan sementara pengobatannya.

Salah satu efek samping mayor dari OAT adalah adanya gangguan masalah penglihatan, antara lain Nistagmus dan Kebutaan. Biasanya ini disebabkan karena Streptomisin dan Etambutol. Dokter akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi kedua obat tersebut. Hal ini sesuai dengan tatalaksana TBC dimana apabila terjadi efek samping OAT mayor, OAT penyebab perlu diberhentikan dan pasien dirujuk ke rumah sakit dengan dokter spesialis. Apabila terdapat beberapa OAT yang dapat menjadi penyebab, pemberian obat dapat diberikan satu persatu dengan dosis bertahap sesuai penilaian klinisi

 

Sumber:
https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/efek-samping-obat-tbc/
https://www.alomedika.com/menangani-efek-samping-terapi-tuberkulosis

Editor: Melya, Wera Damianus
Gambar: Melya

  • 7 December 2022

    Ketika didiagnosis positif tuberkulosis (TBC), beberapa orang mungkin merasa seperti bak petir saat siang [...]

  • 2 December 2022

    Limfa atau kelenjar getah bening (KGB) merupakan jaringan dari sistem limfatik yang berfungsi dalam [...]

  • 30 November 2022

    World Health Organization (WHO) telah merilis laporan tentang tuberkulosis (TBC) skala global tahun 2021 termasuk [...]

  • 9 November 2022

    Definisi dan Gambaran Umum TBC Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit menular yang dapat menular [...]