TAHU TB: SERBA SERBI PENGGUNAAN MASKER NONMEDIS DALAM PANDEMI COVID-19

1 September 2020

Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit saluran pernapasan, termasuk COVID-19. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pedomannya, merekomendasikan masker digunakan baik bagi mereka yang sehat, maupun yang sakit untuk mencegah penularan COVID-19 lebih lanjut. Mengingat ketersediaan masker medis yang terbatas, sehingga masker medis digunakan untuk tenaga kesehatan, sedangkan masyarakat umum direkomendasikan untuk menggunakan masker kain.

Pola penyebaran COVID-19 hingga kini semakin dipahami dengan baik oleh peneliti COVID-19. Dalam perkembangannya, sejumlah peneliti mencari tahu bagaimana proses transmisi COVID-19. Penelitian tersebut merekomendasikan penggunaan masker untuk mencegah penularan dalam proses transmisi COVID-19. Standar masker nonmedis telah disusun oleh French Standardization Association (AFNOR Group), di mana standar tersebut menentukan kriteria filtrasi (minimum 70% filtrasi partikel padat atau filtrasi droplet) dan kemudahan bernapas.

Meski demikian penggunaan masker kain yang baik juga perlu memperhatikan sejumlah pertimbangan. Dalam pedoman ini, WHO merekomendasikan enam fitur yang harus diperhatikan dalam menggunakan masker kain sebagai pengganti masker nonmedis untuk tetap dapat memberikan perlindungan yang memadai, diantaranya efisiensi filtrasi (EF, atau filtrasi), kemudahan bernapas, jumlah dan kombinasi bahan yang digunakan, bentuk, salutan (coating), dan pemeliharaan.

Bagaimana memilih jenis bahan untuk masker nonmedis?

Pemilihan bahan penting diperhatikan terkait dengan kemampuan filtrasi dan kemudahan bernapas berdasarkan jenis kainnya. Efisiensi filtrasi bergantung pada keketatan tenunan, diameter serat atau benang, dan proses pembuatan. Filtrasi kain dan masker bervariasi antara 0,7% dan 60%, semakin tinggi efisiensi filter, semakin besar hambatan yang diberikan oleh kain. Kemudian, kemudahan bernapas juga perlu diperhatikan berkaitan dengan seberapa mudah pemakai masker bernapas menembus bahan masker. Pada pedoman WHO, tidak menyarankan menggunakan bahan elastis untuk membuat masker karena membuat ukuran pori meningkat dan efisiensi filtrasi menurun selama digunakan. Selain itu, kualitas bahan yang elastis dapat menurun seiring waktu dan sensitif terhadap pencucian dengan suhu tinggi.

Berapa jumlah lapisan masker untuk masker nonmedis?

Jumlah lapisan minimum untuk masker nonmedis adalah tiga lapis dan tergantung kain yang digunakan. Seperti material kain pakaian jika dilipat menjadi dua lapis memberikan 2-5 kali lipat efisiensi filtrasi dibandingkan lapisan tunggal kain yang sama. Sementara untuk masker yang terbuat dari sapu tangan katun harus terdiri dari empat lapis, tetapi efisiensi filtrasinya hanya 13%. Bahan yang sangat berpori seperti kasa tidak akan dapat memberikan filtrasi yang cukup meskipun dibuat berlapis karena efisiensi filtrasi hanya 3%.

Apa kombinasi bahan untuk digunakan pada masker nonmedis?

Kombinasi bahan yang ideal untuk masker nonmedis harus mencakup tiga lapisan, yaitu lapisan paling dalam yang terbuat dari bahan hidrofilik (seperti katun atau campuran katun), lapisan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik (seperti polipropilena, poliester, atau campuran keduanya) yang dapat membatasi kontaminasi dari luar, dan lapisan tengah hidrofobik yang terbuat dari bahan tanpa tenun sintetis seperti polipropilena atau lapisan katun yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan droplet.

Bagaimana bentuk masker nonmedis yang disarankan?

Bentuk masker dirancang agar rapat di bagian hidung, pipi, dan dagu pemakainya. Hal ini menyebabkan bagian pinggir masker pada wajah tidak mudah bergeser, meskipun saat pemakainya sedang berbicara. Kebocoran udara yang masuk dan keluar tanpa tersaring dapat diakibatkan oleh ukuran dan bentuk masker yang tidak sesuai dengan bentuk dan ukuran, sehingga penting dipastikan bahwa masker digunakan dengan nyaman tanpa perlu banyak disesuaikan dari tali elastisnya atau ikatannya.

Bolehkan menggunakan Salutan kain (coating) untuk masker nonmedis?

Salutan (coating) pada masker kain tidak direkomendasikan. Hal ini dikarenakan cairan salutan kain dengan senyawa-senyawa seperti lilin dapat meningkatkan hambatan dan membuat masker resistan terhadap cairan. Hal ini membuat salutan dapat menutup pori-pori kain dan membuat pemakainnya sulit untuk bernapas.

Bagaimana cara memelihara masker nonmedis?

Masker hanya dapat digunakan oleh satu orang saja sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan secara bergantian. Masker juga direkomendasikan hanya digunakan selama 4 jam dan wajib diganti ketika basah atau terlihat kotor. Untuk pemakaiannya, pengguna harus melepaskan masker tanpa menyentuh bagian depan masker serta jangan menyentuh bagian mata atau mulut setelah melepaskan masker. Masker nonmedis ini dapat disimpan di kantong yang dapat ditutup rapat sampai masker dapat dicuci dan dibersihkan. Setelah itu, segera bersihkan tangan. Masker nonmedis harus sering dicuci dan jika lapisan kain masker terlihat lusuh, buang masker tersebut.

Keenam hal ini perlu diperhatikan dan diterapkan agar penggunaan masker dapat lebih efektif sebagai upaya pencegahan transmisi COVID-19. Meski demikian, upaya ini tetap harus didukung dengan menerapkan protokol kesehatan lainnya dengan tetap menjaga jarak aman serta mencuci tangan dengan sabun secara rutin.

 

Sumber:
World Health Organization.  Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-19. 5 Juni 2020

Editor: Melya Findi, Aditiya Bagus
Gambar: Amadeus Rembrandt

  • 7 December 2022

    Ketika didiagnosis positif tuberkulosis (TBC), beberapa orang mungkin merasa seperti bak petir saat siang [...]

  • 2 December 2022

    Limfa atau kelenjar getah bening (KGB) merupakan jaringan dari sistem limfatik yang berfungsi dalam [...]

  • 30 November 2022

    World Health Organization (WHO) telah merilis laporan tentang tuberkulosis (TBC) skala global tahun 2021 termasuk [...]

  • 9 November 2022

    Definisi dan Gambaran Umum TBC Tuberkulosis (TBC) adalah suatu penyakit menular yang dapat menular [...]