Tuberkulosis (TBC) Pleura
26 October 2022
Pleura adalah membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut dengan cairan serosa, berfungsi untuk melumasi bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang dan berkontraksi saat bernapas. Karena Mycobacterium tuberculosis menyerang bagian ini, maka disebutlah sebagai tuberkulosis (TBC) pleura. TBC pleura adalah salah satu TBC ekstra paru.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala awal meliputi demam akut yang disertai batuk nonproduktif/ tidak berdahak, nyeri dada, biasanya unilateral/ hanya satu sisi saja. Kadang juga mengalami sesak nafas yang hebat. Gejala TBC lain seperti penurunan berat badan, malaise, keringat malam hari dapat terjadi.
Pemeriksaan
Ukuran efusi pleura biasanya kecil sampai dengan sedang dan unilateral, dapat bersifat lokal pada sepertiga kasus. Diagnosis TBC pleura berdasarkan pada terdapatnya basil tuberkulosis pada cairan pleura, biopsi pleura maupun granuloma di pleura pada pemeriksaan histopatologis. Metode konvensional seperti pemeriksaan langsung cairan pleura, biakan cairan pleura dan biopsi pleura terbukti dapat menegakkan TBC pleura.
Pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis TBC pleura
Analisis cairan pleura merupakan pemeriksaan yang mudah untuk dikerjakan sebagai salah satu pemeriksaan penunjang diagnosis TBC pleura. Pengambilan cairan pleura melalui prosedur torakosentesis yang cukup mudah untuk dikerjakan. Tindakan torakosentesis bertujuan diagnostik sekaligus terapeutik. Tindakan tersebut dilakukan bila cairan yang terkumpul cukup untuk diaspirasi seperti dengan ketebalan minimal 10 mm pada pemeriksaan ultrasonografi toraks atau foto toraks lateral dekubitus.
Apabila cairan pleura sudah terambil maka langkah diagnostik awal adalah membedakan antara transudat dan eksudat. Perbedaan tersebut untuk menyederhanakan kemungkinan etiologi. Untuk penilaian diagnosis cairan dapat digunakan kriteria Light dengan sensitivitas dan spesifitas masing-masing 70% dan 86%.
Diagnosis TBC pleura dapat menggunakan aktifitas adenosine deaminase (ADA), protein cairan pleura, laktat dehidrogenase dan komponen seluler.
Pengobatan
Pengobatan TBC pleura sama dengan pengobatan TBC paru dengan paduan 2RHZE/4RH. Evakuasi cairan seoptimal mungkin dilakukan sesuai keadaan pasien. Operasi dilakukan pada kondisi yang berat dan tidak membaik dengan terapi medis seperti empiemektomi/pleurektomi dan dapat disertai dekortikasi.
Komplikasi
Komplikasi yang paling penting dari TBC pleura adalah terjadinya fibrotoraks dan penebalan pleura yang menetap.
Fibrotoraks adalah penebalan membran pleura di seluruh bagian hemitoraks dan menetap lebih dari 8 minggu setelah fase intensif. Komplikasi lain yang dapat muncul adalah pleuritis kalkarea (kalsifikasi fibrotoraks) yang dapat mengganggu fungsi paru.
Sumber foto: wikipedia, online-journal.unja.ac.id, Josephine Widya, idnmedis.com, alomedika.com
Referensi: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis