Tuberkulosis (TBC) Limfadenopati
2 December 2022
Limfa atau kelenjar getah bening (KGB) merupakan jaringan dari sistem limfatik yang berfungsi dalam pertahanan imunitas atau kekebalan tubuh. Apabila tubuh mengalami infeksi yang cukup berat, maka kelenjar getah bening akan berisiko membengkak. Kelenjar getah bening tersebar di dalam tubuh, di antaranya: ketiak, dagu, belakang telinga, leher, pangkal paha dan bagian belakang kepala. Dan ketika Mycobacterium Tuberculosis menyerang kelenjar, disebutlah sebagai Tuberkulosis (TBC) limfadenopati dan termasuk sebagai TBC ekstra paru. Dimana, sebelumnya kita telah membahas tentang TBC ekstra paru pertama, yaitu TBC Pleura.
TBC limfadenopati memiliki nama lain seperti TBC limfadenitis, TBC kelenjar ataupun TBC kelenjar getah bening. TBC limfadenopati adalah TBC yang terjadi pada sistem kelenjar yang ada pada tubuh manusia dan dapat mengenai semua usia terutama pada usia 10-30 tahun, lebih sering pada wanita.
Patofisiologi
Di antara kasus TBC limfadenopati, kasus terbanyak terjadi pada kelenjar getah bening di leher (scrofula). Kondisi ini umumnya menular saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi Mycobacterium tuberculosis ataupun dari percikan droplet/ air liur dari penderita TBC.
Dari paru-paru, bakteri TBC dapat berpindah melalui limfogen (pembuluh/saluran getah bening) maupun hematogen (pembuluh darah). Pada kasus TBC limfadenopati ini, bakteri TBC dapat menyerang paru-paru dan kelenjar getah bening secara bersamaan atau hanya terdapat pada kelenjar getah bening saja.
Tanda dan Gejala
Gejala konstitusional (demam, penurunan berat badan, malaise) terjadi pada 33-85% pasien. Tanda dan gejala khasnya adalah pembesaran atau pembengkakan pada area tertentu (lokasi kelenjar yang diserang).
Pembengkakan tersebut pada awalnya kecil dan tidak terasa sakit, namun lama-lama akan membesar dan kulit di sekitarnya jadi kemerahan. Beberapa orang juga merasakan nyeri atau sakit pada area munculnya pembengkakan.
Pemeriksaan dan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan melalui aspirasi jarum halus atau biopsi kelenjar. Pada sediaan dari aspirasi jarum halus atau biopsi dapat ditemukan inflamasi granulomatous kaseosa dengan sel Datia Langhans. Diagnosis dapat juga ditegakkan melalui pemeriksaan TCM.
Untuk membantu diagnosis, biasanya juga akan dilakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi:
Pengobatan
Pengobatan TB limfadenopati sama dengan pengobatan TB paru yaitu 2RHZE/4RH akan tetapi durasi yang bervariasi 6 sampai 12 bulan tergantung kondisi klinis. Eksisi bedah dipertimbangkan pada limfadenopati yang memberikan gejala klinis simptomatis dan kasus resistensi obat.
TBC ekstra paru, termasuk TBC limfadenopati tidak dapat menular ke orang lain. Kecuali pada kondisi tertentu dimana pasien juga menderita TBC paru di waktu yang bersamaan. Komplikasi TBC limfadenopati dapat dicegah apabila kita mengenali gejalanya sejak dini.
Referensi
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis
- https://tbindonesia.or.id/artikel/tahukah-kalian-penyebab-tbc-kelenjar/
Sumber gambar:
- https://drbentownsend.files.wordpress.com/2010/12/lymph-nodes.jpg
- https://2.bp.blogspot.com/-1Pduu-Hk86E/WMVOqFdkgRI/AAAAAAAAFPA/F6SVtMHB1EkqcjZUXUW8YamQEQ8YraKUACLcB/s1600/kelenjar%2Bgetah%2Bbening.png
- https://asset.kompas.com/crops/FVk4Mtm9K4nE7j43akPAPgZ22u8=/190×77:896×548/750×500/data/photo/2022/03/28/6241c8330f31a.jpg
- apotek_online_k24klik_2020082802283523085_pro