5 Rekomendasi Buku Tentang Tuberkulosis Untuk Menemani Selama Pandemi di Rumah Aja
17 May 2020
Hampir dua bulan sejak kampanye #dirumahaja digaungkan. Mungkin ada yang betah di rumah, tapi pasti tidak sedikit yang merasa bosan dan ingin segera bisa beraktivitas kembali di luar rumah. Selain menonton film, membaca juga merupakan aktivitas seru yang bisa dilakukan selama masa PSBB. Membaca buku tidak hanya bermanfaat menghilangkan kebosanan, namun juga memiliki banyak manfaat salah satunya bisa mengatasi stres. Termasuk buku tentang tuberkulosis.
Berikut ada lima rekomendasi buku menarik masih seputar tuberkulosis yang wajib kalian ketahui:
The Girl in Building C: The True Story of a Teenage Tuberculosis Patient oleh Mary Krugerud
Buku ini menceritakan kisah Marilyn Barnes remaja berusia enam belas tahun. Pada Oktober 1943, ia diberi tahu bahwa serangan pneumonianya yang baru terjadi sebenarnya adalah TBC. Ia memasuki Sanatorium Negara Ah-gwah-ching di Walker, Minnesota, menurutnya hanya akan menjadi kunjungan singkat. Namun pada bulan Januari, TBCnya justru menyebar dan menyebabkan Marilyn hampir meninggal. Pemulihannya membutuhkan istirahat berbulan-bulan dan perawatan medis. Marilyn gemar menulis, dan kisah tiga tahun tinggal di sanatorium disimpan dalam ratusan surat yang dikirimkan kepada orangtuanya, yang hanya bisa mengunjunginya sesekali dan sangat dirindukannya. Surat-surat itu merupakan buku harian Marilyn dimana ia mencatat kisahnya dengan teman sekamar, perawatan medis, perawat asli Amerika, dan kebosanan. Surat-surat Marylin tersebut diolah menjadi narasi yang menceritakan perspektif dari seorang remaja terinfeksi TBC dan, serta bagaimana ia menjalani hari-harinya di sanatorium.
The Remedy: Robert Koch, Arthur Conan Doyle and the Quest to Cure Tuberculosis oleh Thomas Goetz
The Remedy menceritakan tentang awal mula Robert Koch yang terobsesi melacak anthrax bacillus hingga menggunakan tikus kesayangan putrinya. Buku ini menceritakan bagaimana kerja keras Robert Koch dalam pencariannya untuk penyembuhan TBC. The Remedy mencatat kisah menakjubkan tentang bagaimana teori kuman penyakit menjadi sebuah fakta, bagaimana dua orang berambisi berani untuk meraih sesuatu yang lebih, dan bagaimana penemuan ilmiah berkembang menjadi temuan besar dalam dunia medis yang bermanfaat dalam penanggulangan TBC hingga saat ini.
Stronger Than Death: How Annalena Tonelli Defied Terror and Tuberculosis in the Horn of Africa oleh Rachel Pieh Jone
Buku ini bercerita tentang kisah pekerja kemanusiaan asal Italia, Annalena Tonelli. Penulis buku ini sempat tinggal di Somaliland pada tahun 2003 ketika Tonelli dibunuh hanya beberapa blok dari apartemen Jones. Tonelli telah pindah ke Wajir, Kenya, pada tahun 1969 untuk mengajar, dan kemudian menghabiskan 33 tahun membantu mereka yang menderita tuberkulosis. Ia juga mengadvokasi menentang mutilasi genital pada perempuan dan memerangi stigma AIDS untuk membantu pasien. Karena mendapat banyak pertentangan, Tonelli berusaha untuk meyakinkan mereka yang sakit untuk menerima pengobatan dan terus minum obat. Kepeduliannya sangat besar kepada masyarakat tempat ia tinggal, ia bahkan menolak beberapa fasilitas yang diberikan agar dapat merasakan penderitaan masyarakat dampingannya. Melalui Tonelli kita bisa belajar tentang kerendahan hati, dan kepedulian pada sesama dengan tulus.
Invincible Microbe: Tuberculosis and the Never-Ending Search for a Cure oleh Jim Murphy dan Alison Blank
Buku ini berkisah tentang seorang pembunuh yang telah membunuh orang selama ribuan tahun, yaitu TBC. Setelah berabad-abad menjalani perawatan yang tidak efektif, mikroorganisme penyebab TBC diidentifikasi, dan penyembuhannya dianggap dapat dijangkau. Buku ini merupakan biografi kuman mematikan, juga memaparkan penjelasan diagnosis, pengobatan, dan penyembuhan penyakit ini dari waktu ke waktu, serta sejarah sosial penyakit yang umumnya menyerang kaum miskin.
Catching Breath: The Making and Unmaking of Tuberculosis oleh Kathryn Lougheed
Catching Breath menggambarkan sejarah TBC selama berabad-abad sebagai infeksi manusia pertama. TBC menjadi penyakit mengerikan seperti sekarang, bahkan juga dipengaruhi bahaya industrialisasi dan urbanisasi. Melalui buku ini, pembaca dapat melihat penelitian terbaru dalam memerangi penyakit, kisah-kisah penelitian ilmiah modern, wawancara dengan dokter di garis depan penanganan TBC, dan pengalaman pribadi mereka yang terinfeksi.
Inilah lima buku rekomendasi bagi kalian untuk mengetahui beragam kisah tentang tuberkulosis yang dapat menemani selama masa karantina di rumah. Selain melakukan pola hidup bersih dan sehat, melakukan pembatasan sosial bisa menjadi salah satu cara bagi kita mengurangi sebaran pandemi COVID-19. Rekomendasi ini kami bagikan bertepatan dengan Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei.
Selamat Hari Buku Nasional
Sumber: Goodreads
Editor: Melya Findi, Erman Varella
Gambar: Amadeus Rembrand