MANDIRI TB: TOOLS MONITORING PENDAMPINGAN MEMPERMUDAH DALAM EVALUASI PENDAMPINGAN PASIEN TBC RO OLEH KOMUNITAS
12 July 2021
Organisasi pasien Pejuang Tangguh (PETA) di wilayah Jakarta menggelar pertemuan rutin pada tanggal 9 Juli 2021. Kegiatan yang dihadiri oleh 21 peserta ini diselenggarakan secara daring. Dalam pertemuan ini, masing-masing pendamping membagikan proses pendampingan yang dilakukan selama bulan Juni 2021. Dari sesi sharing ini ada sejumlah kendala yang dibagikan yang kemudian menjadi sesi pembelajaran bersama untuk menemukan solusi dalam mengatasi hal tersebut.
Terlebih kondisi PPKM Mikro yang diterapkan saat ini mempersulit Manajer Kasus dan Patient Supporter (PS) dalam melakukan kunjungan, baik kunjungan rumah maupun kunjungan ke fasilitas kesehatan. Saat ini mekanisme pendampingan dilakukan sebagian besar melalui telepon atau berkirim pesan.
Dalam pertemuan ini drg. Triftianti Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia memaparkan form monitoring tools pendampingan pasien TBC RO. Dari form ini menunjukkan bagaimana perkembangan status pendampingan, pengobatan, serta penilaian awal dari masing-masing pasien TBC RO. Data dari form ini ditarik dari aplikasi EMPATI yang sudah terintegrasi dengan SITB.
Dari 34 pasien TBC RO terdata dalam aplikasi EMPATI yang didampingi oleh PETA, ternyata masih ada yang sejumlah pasien yang mangkir pengobatan, dan tidak sedikit yang belum memulai pengobatan. Dari hasil diskusi ditemukan beberapa penyebabnya karena alasan lokasi layanan yang jauh, tidak ada ongkos untuk perjalanan, serta efek samping obat yang membuat pasien akhirnya enggan melanjutkan pengobatan.
”Seperti yang saya dampingi, dia mangkir berobat karena lokasinya jauh, sempat diusulkan untuk dipindahkan, namun itu juga masih dirasa jauh. Bahkan ada juga yang sudah merasa sehat kemudian tidak mau melanjutkan pengobatan,” ujar Nina, Pendamping pasien saat membagikan pengalaman pendampingan pasien mangkir.
Erman Varella, Technical Officer untuk Komunitas dari YKI mengingatkan kembali untuk menerapkan teknik komunikasi motivasi dalam pendampingan pasien. Hal ini bertujuan untuk mendorong pasien tetap bersemangat melanjutkan pengobatan agar benar-benar sembuh. Ia pun memberikan contoh jika ada pasien mangkir pengobatan dengan alasan pasien merasa sudah sehat perlu didorong kembali untuk melanjutkan pengobatan hingga tuntas, sehingga pasien bisa sembuh total.
Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.
Teks: Melya
Editor: Triftianti Lieke
Gambar: Amadeus Rembrandt