PEMBUKAAN PARADE RANGKAIAN PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA BERLANGSUNG MERIAH
2 November 2020
Dalam rangka pelaksanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2020 Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan kegiatan Pembukaan Parade Rangkaian HAS yang dilaksanakan secara daring pada hari Selasa, 27 Oktober 2020, pukul 13.15 WIB dengan mengundang seluruh mitra pengendalian HIV dan multi sektor. Kegiatan ini dihadiri lebih kurang 500 partisipan.
Sambutan disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid melalui paparan mengenai rangkaian kegiatan Peringatan Hari AIDS Sedunia yang akan disosialisasikan melalui berbagai kanal untuk memecahkan rekor MURI sebagai acara terbesar, terpanjang, dan terunik dalam rangka 10 tahun menuju akhir AIDS 2030.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari dr. H. Muhammad Budi Hidayat, M.Kes sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. “Parade ini dimaksudkan untuk mengingatkan seluruh jajaran pemerintah dan segenap lapisan masyarakat di tanah air tentang pentingnya peran dan komitmen mereka dalam mensukseskan pengendalian HIV AIDS dan PIMS. Perkuat kolaborasi dan tingkatkan solidaritas menuju zero AIDS 2030” ujar dr. Budi dalam sambutannya.
drg. Agus Suprapto, M.Kes, Kepala Deputi Koordinasi Bidang Peningkatan Kesehatan membuka acara ini, “Pemilihan tema ini sangat tepat untuk mewakili untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan masyarakat guna bergerak bersama, bahu membahu, tolong menolong, dan bersinergi dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS”.
Acara selanjutnya adalah laporan pelayanan HIV AIDS di tengah pandemi COVID 19 yang disampaikan oleh masing-masing kadinkes dari 5 provinsi; DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Papua.
Acara ini juga menghadirkan Aditia Taslim, Direktur Eksekutif Rumah Cemara, yang merupakan seorang ODHIV yang sangat berdaya. Dalam sesinya, ia memberikan penjelasan mengenai peran penting komunitas, bahwa komunitas sangat strategis untuk mendampingi teman-teman ODHIV. Aditia juga memaparkan pengalamannya sebagai ODHIV berjuang bersama teman-teman komunitas. Komunitas mampu memastikan setidaknya 30% layanan HIV dapat diterima, baik pengobatan, layanan, serta promosi edukasi.
“Prinsip yang membuat saya tetap semangat menjalani hidup, adalah kami tidak ingin dianggap korban atau pasien, karena pasien kerap dinilai sebagai seseorang yang pasif, kami ingin dianggap sebagai seseorang yang mampu dan berdaya, setara dengan semuanya yang juga hadir disini,” ujar Aditia Taslim dalam paparannya.
Nurjannah, SKM, M.Kes, Kepala Subdit HIV dan PIMS yang berperan sebagai moderator dalam diskusi ini menekankan kembali pentingnya edukasi sebagai upaya pencegahan meningkatkan angka HIV AIDS. Pemanfaatan KIE atau sarana lainnya dapat dimaksimalkan untuk mendukung hal ini. Selain itu strategi STOP dan SULUH sebagai upaya mendorong pengobatan ARV setiap hari. Sehingga kepatuhan pengobatan dan edukasi harus berjalan pararel untuk mendukung tercapainya eliminasi HIV 2030 mendatang.
Diah mengakhiri pembukaan acara rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia 2020 ini dengan mengajak untuk bersama-sama mengakhiri jejak HIV AIDS di Indonesia dalam membangun sebuah rumah yang aman dan sehat bagi generasi kita ke depan di Indonesia. Upaya teman-teman komunitas dan semua pihak menjadi kunci untuk hal ini dalam hal kolaborasi dan komitmen bersama. Pernyataan inipun diperkuat oleh Aditia bahwa komunitas perlu semakin dilibatkan dalam pembuatan kebijakan dan menjadikan mereka sebagai subjek pembangunan guna mengakhiri HIV AIDS.
Teks dan Foto: Amadeus Rembrandt
Editor: Alva Juan