Pemkab Sidoarjo Libatkan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta untuk Menemukan dan Mengobati Tuberkulosis Hingga Sembuh

25 October 2019

Penderita TBC di Kabupaten Sidoarjo masih sangat banyak, dan mereka membutuhkan kerjasama dari semua stakeholder. Tidak hanya Dinas Kesehatan dan Puskesmas, namun juga peran aktif dari RS baik Pemerintah dan Swasta dalam upaya mendukung Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TBC di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini sebagai upaya agar penderita TBC dapat ditemukan dan diobati sampai sembuh sesuai dengan moto TOSS TBC (Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh). Agar tidak ada satu orang pun yang meninggal karena penyakit TBC.

Begitulah kutipan pidato pembukaan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, drg. Sjaf Satriawarman Sp. Prost, dalam acara Penguatan FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) yang diadakan pada tanggal 21-25 Oktober 2019 di Fave Hotel, Kabupaten Sidoarjo.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa rumah sakit di Kabupaten Sidoarjo. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, termasuk beberapa dokter spesialis serta peserta lainnya yang turut hadir mengikuti kegiatan ini hingga selesai. Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung dengan baik dimana mereka turut aktif dalam memberikan pertanyaan, dan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

“Kami sangat senang dengan diadakannya workshop ini, memberikan update bagi kami tentang program TBC sehingga kami dapat memperbaiki layanan agar dapat meningkatkan pelayanan bagi penderita TBC di Sidoarjo,” ujar dr. Farida Sp.P dari RS Mitra Keluarga Waru.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep DPPM (District Public Private Mix) kepada staf rumah sakit, serta menyepakati alur layanan TBC di masing-masing RS sebagai salah satu upaya untuk memperkuat jejaring internal RS guna untuk meningkatkan penemuan kasus TBC di RS, serta menghasilkan luaran perjanjian kerja sama antara RS dengan Dinas Kesehatan bagi rumah sakit yang belum terlibat dalam program TBC dengan Dinas Kesehatan Kab. Sidoarjo.

Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Teks dan Foto: Meilani
Editor: Meylia Findi, Yeremia PMR

 

  • 27 February 2025

      Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Yayasan KNCV Indonesia (YKI) terus berkomitmen untuk [...]

  • 10 January 2025

    Perbantuan teknis untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan Manajemen Efek Samping Obat (MESO) aktif merupakan fokus proyek [...]

  • 12 December 2024

    Foto: P2PM Dinas Kesehatan Banyuwangi (Peserta Lomba Video Flashmob Jingle Dance #Sem6uhLebihCepat) [...]

  • 20 November 2024

    Sobat TB, tahukah Anda, bahwa setiap tahun diperkirakan ada puluhan ribu kasus tuberkulosis resistan obat [...]