Pelaksanaan Bulan Pemeriksaan Viral Load di kota Bandung mulai dilakukan karena melihat cakupan Viral Load (VL) tersupresi pada ODHA di Indonesia masih jauh dari target yang diharapkan. Lima wilayah menjadi pelaksana awal bulan viral load, salah satu diantaranya adalah Kota Bandung. Kegiatan Bulan Pemeriksaan VL di Kota Bandung diikuti oleh 9 layanan kesehatan, antara lain RS Dr. Hasan Sadikin, RSUD Bandung/Ujung Berung, RS Immanuel, RS Santo Yusup, RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu, RS Bungsu, RS Al-Islam, BBKPM Bandung, dan RS St. Borromeus. RS Hasan Sadikin Bandung menjadi RS rujukan untuk wilayah Kota Bandung.

Di minggu kedua ini Kota Bandung telah melakukan pengiriman spesimen sebanyak 482 spesimen dari total target 900. Angka ini terbilang cukup tinggi dengan target pencapaian 53% dalam kurun waktu 2 minggu setelah dimulai pelaksanaan bulan pemeriksaan viral load. Pemeriksaan viral load diharapkan mendorong ODHA untuk mendapat akses pemeriksaan VL HIV, agar ODHA mengetahui kondisi VL nya. Bila VL dapat tersupresi, maka ODHA dapat memiliki keturunan dan hidup produktif.

Pencapaian tersebut termonitor dari aplikasi SITRUST yang digunakan sebagai sistem pengantaran spesimen. Adapun di wilayah Kota Bandung proses pengiriman dijadwalkan setiap hari Kamis di tiap minggunya sesuai dengan kesepakatan di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini. Mengingat selain upaya mendukung eliminasi HIV, Indonesia juga tengah berjuang menanggulangi COVID-19 dimana alat yang digunakan untuk pemeriksaan viral load HIV pun digunakan untuk mendukung diagnosa COVID-19.

Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bekerjasama dengan Yayasan Kasih Suwitno (YKS) membantu Sub Direktorat HIV AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan lokakarya ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian implementasi proyek AMPUH (Accelerating viral load testing aMong PLHIV through SITRUST and High quality laboratories) dalam kegiatan Bulan Viral Load HIV yang akan diselenggarakan secara bertahap di kabupaten kota terpilih selama sisa tahun 2020. Proyek AMPUH dilaksanakan melalui bantuan pendanaan dari The Global Fund.

Teks dan foto: Ade Kurnia
Editor: Melya Findi dan dr. Eko Hariawan