apa itu HIV

Apa itu HIV? HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia.

Penularan HIV

Saat ini, masih banyak masyarakat yang tidak mengerti apa itu HIV, termasuk penularannya. HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), cairan vagina, cairan sperma, ataupun jarum suntik bekas ODHIV. HIV itu juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air (WHO, 2019).

cara-penularan-hiv

Tahapan dari HIV ke AIDS

1. Tahap I (Periode Jendela)
  • HIV masuk kedalam tubuh, tidak ada tanda-tanda khusus, ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) tampak sehat dan merasa sehat.
  • Tes HIV belum bisa mendeteksi keradaan virus ini.
  • Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu sampai 3 bulan.
2. Tahap II (HIV Positif/Tanpa Gejala)
  • HIV berkembang biak dalam tubuh.
  • Tidak ada tanda-tanda khusus, ODHA masih tampak sehat, dan merasa sehat.
  • Tes sudah dapat mendeteksi status HIV ODHA.
  • Umumnya ODHA dapat terlihat sehat, selama 5 – 10 tahun terantung daya tahan tubuh.
3. Tahap III (HIV Positif/Muncul Gejala)
  • Sistem kekebalan tubuh semakin menurun
  • Mulai muncul gejala penyakit lainnya, misalnya pembengkakan kelenjar limfa, diare terus – menerus maupun flu.
  • Umumnya berlangsung lebih dari satu bulan, tergantung daya tahan tubuh.
4. Tahap IV (AIDS)
  • Kondisi sisitem kekebalan tubuh sangat lemah.
  • Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah.

Orang dengan AIDS sudah pasti HIV positif, namun orang dengan HIV positif setelah mengetahui statusnya segera melakukan pengobatan ARV (Anti Retroviral) ada kemungkinan kondisinya tidak akan sampai pada tahap AIDS.

POrang dengan HIV/AIDS memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan akan mudah tertular penyakit lain seperti TBC, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan/ skrining TBC. Ataupun sebaliknya, orang dengan TBC dapat memeriksakan diri untuk mengetahui status HIV-nya.

Referensi

  • WHO (World Health Organization). 2019. HIV update, Global Summary Web.
  • Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Kementerian Kesehatan RI. 2018. NO HIV AIDS, NO STIGMA.

Gambar: