CATALYTIC FUNDING: PEMANTAUAN KERJA JEJARING MELALUI MENTORING DAN SUPERVISI FASKES LAYANAN TBC DI KAB. BEKASI

2 October 2020

Menindaklanjuti kegiatan DPPM Dekstop Review yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi awal September lalu, tim DPPM melakukan mentoring dan supervisi ke sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Bekasi yang menjadi prioritas. Adapun fasilitas kesehatan tersebut adalah RS Cibitung Medika, RSUD Kabupaten Bekasi, RS Mitra Keluarga Cikarang, RS Masmitra, RS Karya Medika 1, serta RS Helsa dan RS Mitra Keluarga Cibubur, Kota Bekasi.

Melalui mentoring dan supervisi ini, tim DPPM melakukan kunjungan ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan melakukan bimbingan teknis guna mencapai target yang telah disepakati sebelumnya yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan TBC melalui kinerja jejaring layanan. Melalui kegiatan mentoring dan supervisi di tujuh fasyankes ini, baik yang diselenggarakan secara daring maupun luring, dihasilkan sejumlah luaran yang meliputi: 1) memperkuat kerja jejaring penemuan pelaporan dan pencatatan kasus TBC antar unit di RS untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), 2) identifikasi masalah layanan TBC dan rencana tindak lanjutnya, dan 3) melibatkan Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) TB dalam memantau jalannya program TBC.

Melalui mentoring dan supervisi ini, tim DPPM juga dapat memetakan persoalan yang dihadapi oleh setiap fasilitas layanan. Seperti di RS Cibitung Medika, dari hasil mentoring dan supervisi diketahui bahwa jejaring internal belum maksimal sehingga masih ditemukan kasus yang hilang (tidak terlaporkan). Selain itu petugas pencatatan tidak memiliki waktu khusus untuk melakukan pencatatan sehingga masih terjadi keterlambatan dalam pelaporan ke dalam SITB.

”Terkait delay pencatatan ini kami akan memberikan waktu khusus untuk petugas pencatatan dan pelaporan untuk menginput kasus TBC yang masih belum terinput, sehingga dapat terupdate,” ujar dr. Acep Suparta, Direktur RS Cibitung Medika dalam diskusi.

Lain halnya dengan RSUD Kabupaten Bekasi yang merupakan RS rujukan COVID19 di Kabupaten Bekasi, ditemukan bahwa pasien anak belum terlaporkan dan masih terjadi pemeriksaan ganda untuk diagnosa menggunakan mikroskopis BTA dan Tes Cepat Molekuler (TCM). Di RSUD ini juga kerap terjadi keterlambatan pelaporan SITB karena petugas TBC yang juga tergabung dalam tim COVID-19 sehingga ada kekurangan SDM untuk melakukan fungsi pelaporan tersebut. Meskipun demikian, RS Mitra Keluarga Cikarang menunjukan adanya peningkatan kualitas layanan TBC dengan berkurangnya jumlah kasus yang hilang.

”RS Mitra Keluarga Cikarang sudah bagus dalam penyisiran mandiri yang melibatkan SIMRS, sehingga tidak ada lagi missing case hingga 10 September 2020 ini,” ujar Nina Sumarna, S.KM, Wasor TB.

Kegiatan ini didanai oleh The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan diselenggarakan oleh Implementing Organization Public-Private Mix (IO PPM) yang merupakan kerjasama Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

 

Teks dan Foto: Ade Maryanto
Editor: Melya Findi dan Aditiya Bagus

  • 6 November 2020

    Tim District Public-Private Mix (DPPM) penanggulangan TBC secara rutin melakukan kegiatan mentoring dan supervisi [...]

  • 4 November 2020

    Tim District Public-Private Mix (DPPM) Kabupaten Bekasi penanggulangan TBC secara rutin melakukan kegiatan mentoring dan supervisi ke [...]

  • 4 November 2020

    Dalam upaya melakukan evaluasi capaian indikator DPPM di Kabupaten Banyuwangi, tim DPPM menyelenggarakan kegiatan monitoring [...]

  • 15 October 2020

    Tim District Public-Private Mix (DPPM) penanggulangan TB secara rutin melakukan kegiatan mentoring dan supervisi ke [...]