“TBC di Indonesia masuk peringkat ke-3 di dunia sehingga dibutuhkan kerjasama semua layanan dalam hal ini Rumah Sakit untuk eliminasi TBC di tahun 2030. Kami sangat berterimakasih kepada Yayasan KNCV Indonesia karena sudah banyak mendukung Dinas Kesehatan untuk menjalankan program TBC,” berikut kutipan pidato dari dr. Hj. Letizia, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam acara Lokakarya Jejaring Layanan TBC FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) yang diadakan pada tanggal 29-31 Oktober 2019 di Hotel Santika, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam acara ini, peserta yang hadir dari 10 RS yang masing-masing diwakilkan oleh Manajemen, Dokter Umum Tim TB DOTS, Dokter Penanggungjawab TB, Dokter Spesialis Tim TB DOTS, Pengelola TB, dan Analis Laboratorium. Selain itu, turut pula diundang 6 fasilitas kesehatan di Kota Palembang yang sudah memiliki alat Test Cepat Molekuler (TCM). Peserta yang hadir sangat antusias sehingga setiap RS berlomba ingin lebih dulu pada saat mempresentasikan hasil diskusi alur pelayanan dan pelaporan RS, tanpa harus ditunjuk. Menurut Dr. Retno Suryani, Manajemen Pelayanan dan Penunjang Medis RSK Gigi Mulut Provinsi Sumatera Selatan, “Kami sangat terbantu dengan adanya lokakartya ini, karena kami mendapatkan banyak update tentang TBC. Kami mengharapkan bantuan untuk advokasi ke Direktur RS agar kesepakatan yang sudah dibuat ini dapat terlaksana. Dan kami membutuhkan monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota Palembang.”

Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Teks: Eva Oktavia Karolina Simatupang
Foto: Eva Oktavia Karolina Simatupang,Tri Hartati
Editor: Wiwid Handayani, Yeremia PMR