Optimisme Provinsi Jawa Timur dalam Percepatan Program TPT 3HP pada ODHIV

25 May 2022

Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) menjadi salah satu program penting dalam membantu percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) yang ditargetkan untuk tercapai di tahun 2030. Studi pemodelan WHO memperkirakan target eliminasi TBC dapat tercapai dengan mengkombinasikan upaya pengobatan TBC aktif dan pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada populasi yang berisiko memiliki Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB).

Pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada populasi dengan ILTB akan mengurangi risiko terjadinya TBC aktif sehingga turut pula mengurangi insiden TBC. Orang dengan HIV (ODHIV) adalah salah satu populasi yang berisiko tinggi dengan ILTB yang dapat berkembang secara cepat menjadi TBC aktif. Salah satu program HIV/AIDS nasional adalah 3 Zeros yang meliputi, zero infeksi  HIV baru, zero kematian terkait AIDS pada ODHIV, serta zero diskriminasi terhadap ODHIV. Pemberian TPT bersama dengan ART dapat menjadi salah satu kunci untuk menurunkan insiden dan kematian TBC pada ODHIV secara signifikan.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan cakupan TPT, Program HIV AIDS & PIMS Nasional menggunakan pilihan paduan TPT baru yang telah direkomendasikan WHO, yaitu paduan jangka pendek Isoniazid dan Rifapentine (3HP). Pengobatan TPT 3HP berlangsung selama 3 bulan dan pasien meminum obat hanya 1 kali dalam 1 minggu. Penggunaan paduan pengobatan baru ini, diharapkan dapat menjadi pilihan yang dapat membantu meningkatkan cakupan TPT.

Pembukaan oleh Kepala Seksi P2PM Dinkes Provinsi Jawa Timur drg. Sulvy Dwi Anggraini, M. Kes

Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan Lokakarya TPT pada ODHIV di bulan Maret 2022. Dari kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk melaksanakan program TPT pada ODHIV dan mengajukan kembali beberapa layanan PDP untuk mengikuti kegiatan lokakarya. Kegiatan lokakarya kembali diadakan secara daring tanggal 11 Mei 2022 lalu yang diikuti 86 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kota Surabaya, dan Kota Kediri.

Tatalaksana TPT pada ODHIV oleh dr. Heri Sutanto, SpPD FINASIM (Divisi Tropik Infeksi IPD RS Dr Saiful Anwar Malang) 

Dalam lokakarya ini, para peserta mendapat materi mengenai kebijakan TPT pada program HIV/AIDS & PIMS dan situasi TPT pada ODHIV terkini, tatalaksana TPT pada ODHIV, praktik pencatatan dan pelaporan TPT serta pengelolaan logistik TPT. Dengan materi ini, diharapkan penambahan layanan PDP yang sudah dilatih dapat meningkatkan cakupan TPT di Provinsi Jawa Timur.

Kelas Logistik (Farmasi): dr. Rian (Tim Kerja HIV PIMS Hepatitis dan PISP Kemenkes RI) 

Kelas Dokter dan RR: Praktik Pencatatan dan Pelaporan TPT ODHIV (oleh tim YKI)

Klik tombol dibawah untuk mengunduh materi kegiatan:

  • 21 August 2024

    Sobat TB, di artikel sebelumnya kita sudah membaca tentang apa itu TPT. Sekarang kita akan [...]

  • 21 August 2024

    Tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan mengalami gejala penyakit TBC Semua orang bisa terkena [...]

  • 21 August 2024

    Menurut WHO Global TB Report 2023, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC resistan [...]

  • 20 August 2024

    Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 24 Maret, [...]