Kunjungan USAID ke RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Dalam Upaya Eliminasi TBC

12 November 2019

USAID Deputy Administrator, Ms Bonnie Glick, dan tim USAID melakukan kunjungan ke RSPI Prof. Dr. Sulianto Saroso, Jakarta Utara, 9 November 2019 silam. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan salah satu rumah sakit TBC RO (Tuberkulosis Resistan Obat) di DKI Jakarta yang telah memulai layanan TBC RO sejak tahun 2017 dan mendapat dukungan melalui asistensi teknis dari proyek USAID sebelumnya. Upaya RSPI dalam mengembangkan layanan yang ramah pasien dan berpusat pada kualitas pengobatan didukung dengan tersedianya TB one-stop service, tenaga psikolog, dan manajemen kasus. Hingga saat ini, RSPI telah mendeteksi 135 pasien TBC RO dengan angka memulai pengobatan sebesar 96% serta angka putus berobat (Loss to follow up) sebesar 15%.

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan penanganan TBC, khususnya penanganan TBC Resistan Obat dan melihat perkembangan dukungan teknis dari USAID. Selain itu, juga untuk melihat model layanan TBC RO yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Dalam kunjungannya, Ms. Glick melakukan kunjungan ke laboratorium mikrobiologi, yang memiliki alat TCM (Test Cepat Molekuler) dengan 12 modul, serta mengunjungi klinik Seroja (klinik TBC RO RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso). Beliau juga menyempatkan diri berdiskusi dengan staf RS serta pasien TBC RO yang tengah mengkonsumsi obat di klinik Seroja.

Acara kunjungan ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak, diantaranya adalah dr. Imran Prambudi, MPHM (Kasubdit TB Kemenkes RI), dr. Murni Luciana, MKM (Kasie PMTVZ Dinas Kesehatan DKI Jakarta), dr. Arief Wahyudhy, MKM (Kasie P2P Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara), dr. Dyani Kusumowardhani (Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso), dan tim dari RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso, Christopher Raymond (Chief of Party TBPS), Jhon Sugiharto (Direktur YKI), Roni Chandra dan Tiar Salman (Advisor STAR-TB), Yulinda S. dan Tata Arditha (Pendidik sebaya – PETA).

Indonesia berkomitmen untuk membantu upaya eliminasi TBC dalam strategi END TB untuk mengobati 40 juta kasus TBC hingga tahun 2022. Melalui berbagai upaya yang telah dilakukan, Indonesia sudah mencapai perkembangan yang baik. Meskipun demikian, masih ada sejumlah tantangan, dimana hanya 38% dari kasus TBC RO berhasil dideteksi dan dilaporkan, dan 50% dari total kasus yang dideteksi memulai pengobatan, serta 48% dari kasus yang diobati berhasil menyelesaikan pengobatan. Diharapkan melalui kunjungan ini dapat meningkatkan komitmen dan kerjasama dengan mitra terkait upaya menuju eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.

Teks dan Foto: Melinda Soemarmo
Editor: Melya Findi, Yeremia PMR

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]

  • 2 December 2022

    Pada setiap tahunnya, 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Dan tema pada tahun ini [...]