Mandiri-TB – Bagaimana Melakukan Komunikasi Motivasi Dalam Pendampingan Pasien TBC Resistan Obat?

28 October 2021

Salah satu tantangan dalam melakukan pendampingan pada pasien TBC Resistan Obat (TBC RO) adalah kurangnya motivasi pada pasien untuk melanjutkan pengobatan. Efek samping obat yang berat membuat tak sedikit pasien memutuskan untuk putus pengobatan. Hal ini membuat teknik komunikasi yang tepat oleh pendamping pasien TBC RO menjadi sangat penting. Ada empat elemen penting yang perlu diketahui oleh pendamping pasien, yaitu respect atau sikap menghargai pasien, empathy atau kemampuan mendengar dan memahami pasien, audible atau menyampaikan pesan yang mudah dimengerti oleh pasien, clarity atau jelas, dan humble atau rendah hati saat berkomunikasi.

Komunikasi motivasi menjadi penting dipahami oleh pendamping dimana hal ini merupakan teknik komunikasi yang bersifat mengarahkan, berpusat pada pasien untuk memperoleh perubahan perilaku dengan cara membantu pasien menggali dan dalam membuat keputusan. Pendamping diharapkan mampu mengarahkan percakapan agar pasien dapat mengungkapkan lebih banyak keinginan untuk membuat keputusan sesuai hal-hal yang mereka yakini.

Dalam lokakarya yang diselenggarakan Yayasan KNCV Indonesia bersama Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia, kader di wilayah Jakarta Utara diajak untuk berlatih mengenai komunikasi motivasi. Lokakarya ini sebelumnya juga telah dilakukan bagi petugas kesehatan dan pendamping pasien TBC RO di Kota Jakarta Utara. Lokakarya pendampingan pasien TBC RO terintegrasi komunikasi motivasi ini mentargetkan sebanyak 100 kader terlatih. Sehingga dalam pelaksanaan pendampingan pasien TBC RO, mereka sudah dapat mempraktikkan pada pasien dampingannya.

“Áda empat prinsip umum dalam melakukan komunikasi motivasi, yaitu menunjukkan empati, menghindari perdebatan, mengembangkan kesenjangan atau memberikan bimbingan pada pasien untuk dapat melihat gambaran mengenai kondisinya, serta memampukan pasien dalam membuat keputusan,” ujar drg. Triftianti Lieke dalam paparan materinya.

Berkomunikasi tanpa menggurui tentunya menjadi fokus dalam penerapan komunikasi motivasi. Pendamping perlu menempatkan diri sebagai pendamping yang berpusat pada pasien. Maksudnya disini adalah membangun kerjasama dengan pasien, memberikan berbagai pilihan menggurui, mendengarkan, bersikap netral, serta mampu memperhatikan bahasa non-verbal dari pasien dampingannya.

TBC RO merupakan tantangan masalah utama pada tata kelola pengobatan pasien TBC, dan secara global pada angka kesembuhan pengobatan pasien-pasien TBC di masyarakat, karena sebagian besar penyakit TBC RO berkembang menjadi multidrug resistant (MDR-TB). Sehingga mendorong pasien TBC RO untuk menyelesaikan pengobatan menjadi sangat penting agar risiko berkembangnya MDR-TB dan penularan pada masyarakat sekitar makin berkurang. Di akhir lokakarya yang diselenggarakan selama 3 hari ini, juga disosialisasikan mengenai penggunaan aplikasi EMPATI dan EMPATI Client, yang bermanfaat untuk memantau proses pendampingan pasien TBC RO oleh pendamping.

dr. Ajeng Sukmawati, Pengelola Program TBC Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Utara menutup kegiatan ini. Dalam penutupannya beliau juga memaparkan rencana kerja tindak lanjut dimana diantaranya adalah kader perlu berkoordinasi dengan petuga TB di Puskesmas untuk mendapatkan daftar pasien yang akan didampingi, serta melakukan pendampingan pasien TBC RO dan melaporkan hasil pendampingan melalui aplikasi EMPATI kepada Manajer Kasus dan Petugas TB di Puskesmas untuk kepentingan administrasi.

Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

 

Teks dan foto: Melya
Editor: Triftianti Lieke

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]