MANDIRI-TB: DUKUNGAN INSTRUMEN ANALISIS SITUASI TBC RO KOMPREHENSIF DALAM MENDUKUNG PENDAMPINGAN PASIEN TBC RO OLEH KOMUNITAS DI 4 KOTA
28 February 2021
Implementasi proyek Mandiri-TB yang sebelumnya telah dilakukan kick off pada tanggal 7 Januari 2021, dilanjutkan dengan persiapan pelaksanaan di lapangan. Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama dengan Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki) melalui dukungan pendanaan dari USAID menggelar pertemuan terkait pengembangan instrumen analisis situasi TBC RO komprehensif, district baseline assessment dan pengembangan modul pendampingan pasien TBC RO dalam pelaksanaan program kerja di 4 kota wilayah kerja Mandiri-TB, yaitu Jakarta, Makassar, Medan, dan Surabaya. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk melakukan finalisasi draft instrumen analisis situasi, finalisasi draft instrumen penilaian barrier rendahnya angka mulai pengobatan dan keberhasilan pengobatan TBC RO hingga pembahasan Standar Prosedur Operational (SPO) untuk pelaksanaan kegiatan pendampingan pasien TB RO oleh komunitas.
Di hari pertama, kegiatan dibuka oleh dr. Imran Pambudi, MPHM selaku Kasubdit TB Kementerian Kesehatan RI. Dalam sambutannya, dr. Imran menyatakan perlunya menemukan pasien TB-RO yang kemudian dilakukan follow-up untuk dipastikan mengikuti pengobatan sampai berhasil/sembuh. Terkait dengan tujuan kegiatan, dr. Imran mengarahkan untuk penyusunan assessment di 4 kota yang akan difasilitasi oleh Mandiri-TB aggarr disesuaikan dengan kebijakan dan karakteristik masing-masing kota.
Kegiatan finalisasi instrumen analisa situasi dan pembahasan SPO dipandu oleh Erman Varella, Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia. Erman mengatakan bahwa dalam kegiatan ini juga menyusun Garis Besar Program Pembelajaran untuk kegiatan penguatan kapasitas dalam melakukan advokasi dan melakukan pendampingan pasien TBC RO yang terintegrasi dengan konsep perubahan perilaku melalui teknik komunikasi motivasi.
“Teknik ini sudah diperkenalkan sejak 7 tahun lalu dalam program penanggulangan TBC yang kini digabung dengan program pendampingan oleh komunitas,” ujar Varel dalam penjelasannya.
Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari, 26 27 Januari 2021 diselenggarakan di Harris Tebet, Jakarta dan turut dihadiri oleh 26 peserta baik secara luring maupun daring. Peserta terdiri dari Subdirektorat TB Kementerian Kesehatan RI, PR GF Komunitas Konsorsium STPI – Penabulu, WHO Indonesia, FHI 360-TB Program, Perdhaki, POP TB Indonesia, dan Yayasan KNCV Indonesia. Sehubungan dengan tujuan proyek Mandiri-TB dalam memperkuat kapasitas CSO dan organisasi pasien terutama dalam melakukan pendampingan pasien TB RO, maka pengembangan panduan ini penting guna membekali mereka dalam memberikan edukasi bagi pasien TB RO.
Adapun materi-materi yang diberikan dalam kurikulum pelatihan pendampingan pasien, meliputi program penanggulangan TBC secara umum sebagai materi dasar, dan materi inti yang meliputi pengenalan TBC, TBC RO, pendampingan pasien TBC berbasis komunitas hingga pencatatan dan pelaporan. Dan sebagaimana disebut di atas bahwa materi mengenai komunikasi motivasi juga turut diberikan termasuk dalam pengembangan ketrampilan serta langkah-langkah komunikasi motivasi pada pasien. Dalam mendukung upaya komunikasi motivasi ini juga memuat panduan dalam penggunaan aplikasi digital hingga membangun jejaring melalui media sosial untuk memperluas jangkauan pesan.
Kegiatan ini ditutup oleh dr. Retno Kusuma Dewi, MPH dari Subdirektorat TB Kementerian Kesehatan RI. Dalam penutupannya beliau mengatakan bahwa panduan pendampingan ini diharapkan dapat membantu teman-teman komunitas dalam memberikan pendampingan pasien TBC RO dengan lebih baik.
Proyek Mandiri-TB diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.
Teks: Melya Findi
Editor: Angelin Yuvensia
Gambar: Amadeus Rembrandt
Foto: Ares Jonekson