Mandiri-TB: Pengembangan Media KIE Berbasis Konteks Lokal Untuk Edukasi TBC Bagi Masyarakat

5 October 2021

Dalam upaya mendukung peningkatkan enrollment rate dan keberhasilan pengobatan pasien TBC Resistan Obat dalam pendampingan pasien oleh petugas kesehatan dan pendamping komunitas melalui konseling perubahan prilaku, maka dibutuhkan dukungan material media KIE yang sesuai dengan budaya setempat agar lebih bisa dimaknai dan diterima secara tepat. Sehubungan dengan hal tersebut, Mandiri-TB akan melakukan penyesuaian material KIE TBC yang telah dikembangkan oleh Kemenkes RI dengan budaya lokal.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2021 di Kota Jakarta Utara ini meliputi pertemuan dengan pemegang kepentingan dalam pendampingan pasien TBC RO untuk mendapatkan masukan dalam proses penyesuaian dengan budaya lokal. Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan merevisi, proses pencetakan dan distribusi media KIE. Sebanyak 17 peserta yang berasal dari Sudinkes Jakarta Utara, petugas kesehatan dari Faskes Pelaksana dan Satelit TB-RO, Subdit TB Kemenkes, Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (Perdhaki), dan Yayasan KNCV Indonesia hadir dalam kegiatan ini.

dr. Ajeng Sukmawati, Pengelola Program TBC Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Utara membuka kegiatan yang diselenggarakan secara luring ini. Dalam pembukaannya beliau mengatakan bahwa kegiatan ini penting dalam mendukung edukasi bagi masyarakat mengenai TBC, sehingga lebih mudah dipahami sesuai dengan konteks lokal yang berlaku di masyarakat. Kegiatan serupa sebelumnya juga telah diselenggarakan di Kota Medan dan Surabaya, dan akan dilakukan juga di Kota Makassar.

“Bapak Ibu dapat memberikan masukan untuk media KIE ini termasuk warna latar belakang, penyesuaian pesan dengan bahasa lokal, penambahan pesan dan gambar. Kalau ini di Kota Jakarta Utara, perlu disesuaikan dengan ikon ataupun ornamen yang sesuai dengan konteks Jakarta,” terang Erman Varella, Senior Technical Advisor Yayasan KNCV Indonesia dalam memberikan pengarahan pelaksanaan kegiatan.

Dengan adanya media KIE yang sesuai dengan konteks lokal masyarakat, harapannya dapat membantu dalam membantu pendamping dalam mempermudah pendampingan melakukan advokasi. Peserta berperan aktif dalam kegiatan ini, termasuk dalam memberikan perubahan isi pesan agar mudah dipahami oleh masyarakat umum, hingga pemilihan warna design.

“Dari kegiatan ini kita merasa terbantu ketika nanti mendampingi pasien di lapangan, terlebih dengan adanya brosur atau pamflet yang dapat membantu untuk mengedukasi pasien,” ujar Washadi, pendamping pasien TBC RO dari organisasi PETA.

Program Mandiri-TB diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

Teks dan foto: Melya Findi
Editor: Triftianti Lieke
Gambar: Amadeus Rembrandt

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]

  • 2 December 2022

    Pada setiap tahunnya, 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Dan tema pada tahun ini [...]