MANDIRI-TB: PENTINGNYA AKSES SWAKELOLA TIPE III DALAM MENDUKUNG KEGIATAN PENDAMPINGAN PASIEN TUBERKULOSIS (TBC) RO BAGI ORGANISASI PASIEN

29 July 2021

Melalui proyek Mandiri-TB, YKI bersama Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Utara mengadakan lokakarya untuk mendiseminasikan peraturan yang berkaitan dengan swakelola tipe 3 bagi Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Pasien (OP)di Kota Jakarta Utara. Kegiatan ini bertujuan agar Ormas dan OP dapat mengetahui dan memahami tata cara mengakses dana swakelola tipe III pada tahun anggaran berjalan dan tahun selanjutnya.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juli 2021 ini dilakukan sosialisasi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan LKPP nomor 3 tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola bagi Organisasi Masyarakat, Organisasi Pasien dan OPD terkait di Jakarta Utara. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini dihadiri oleh 18 orang yang berasal dari Badan Pelayanan Pengadaaan Barang dan Jasa (BPPBJ) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sudinkes Jakarta Utara, Sudin Pendidikan Jakarta Utara, Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Utara, Perdhaki dan perwakilan  dari organisasi pasien Pejuang Tangguh.

Asril dari BPPBJ Provinsi DKI Jakarta sebagai narasumber dalam pertemuan ini memaparkan mengenai swakelola tipe lll berdasarkan Perpres tersebut serta tahapan dan cara dalam mengaksesnya. Paparan ini menyangkut bagaimana upaya pengadaan barang/jasa dari pemerintah yang perlu didukung dengan proses identifikasi kebutuhan hingga serah terima hasil barang/jasa tersebut. Pertemuan ini menjadi sangat penting bagi para organisasi pasien dalam mendukung kegiatan pendampingan mereka kepada para pasien TBC di lapangan selama ini.

“Swakelola tipe lll ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa oleh pelaku usaha, dalam hal ini teman-teman dari organisasi pasien. Dan tentunya perlu upaya aktif dari semua pihak untuk mengakses hal ini,”ujar Asril dalam presentasinya.

Hingga saat ini untuk swakelola tipe lll belum ada informasi apakah sudah banyak organisasi yang sudah memanfaatkan hal ini, karena informasi ini ada di masing-masing OPD terkait. Meski demikian untuk tipe l dan ll sudah banyak yang memanfaatkan. Oleh sebab itu cukup besar peluang untuk pemanfaatan dana swakelola tipe lll yang perlu diajukan ke OPD masing-masing. Azriel juga menyatakan bahwa bentuk swakelola ini juga bisa dimanfaatkan dalam bentuk jasa berupa pelatihan di bidang kesehatan.

”Kami saat ini sedang menjajaki juga bagaimana upaya memanfaatkan dana swakelola tipe lll ini, terutama bagaimana mengaksesnya untuk mendukung kegiatan private mix dalam mendukung penanggulangan TBC,” terang Merry dari USAID TBPS dalam diskusi ini.

Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

 

Teks: Melya
Editor: Triftianti Lieke
Gambar: Amadeus Rembrandt

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]

  • 2 December 2022

    Pada setiap tahunnya, 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Dan tema pada tahun ini [...]