MANDIRI-TB: PENTINGNYA FORUM MULTI SEKTOR DALAM MENCAPAI TARGET ELIMINASI TBC 2030

25 June 2021

Program Mandiri-TB bertujuan untuk memperkuat kapasitas CSO dan organisasi pasien dalam melakukan advokasi sehingga kedepannya kegiatan pendampingan pasien TB RO yang dilakukan oleh komunitas dapat didanai secara mandiri melalui pendanaan dari pemerintah (APBD) maupun dari swasta. Sehubungan dengan hal ini, YKI menyelenggarakan kegiatan  sosialisasi awal program Mandiri-TB ke pemerintah daerah dan rapat koordinasi untuk membentuk atau merevitalisasi forum multi sektor percepatan eliminasi TBC di tingkat Kota Surabaya. Anggota forum multi sektor percepatan eliminasi TBC  ini turut melibatkan pemerintah, sektor swasta, CSO dan/atau organisasi pasien, akademisi/organisasi profesi, dan media (penta-helix) di Kota Surabaya.

Acara yang dihadiri oleh 34 peserta ini dibuka oleh drg. Satiti Palupi MM, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh dr.Daniek S, MKes, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Beliau mengatakan bahwa dampak TBC ini cukup besar karena juga mampu mempengaruhi sosial dan ekonomi. Sehingga diharapkan melalui program ini, upaya untuk eliminasi TBC dapat tercapai melalui forum yang mewadahi banyak sektor untuk saling bekerjasama dalam mengatasi persoalan TBC.

“Di Surabaya sendiri setiap tahunnya ada sekitar 10,000 kasus TBC. Hal ini harus terus kita cari agar segera ditanggulangi, dan tentunya tidak cukup hanya dari sektor kesehatan saja, namun juga dari sektor-sektor lainnya,” ujar dr. Daniek S,MKes dalam sambutannya.

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2021 ini memiliki sejumlah agenda yaitu paparan analisa situasi TBC Kota Surabaya, paparan implementasi program Mandiri-TB, identifikasi peran stakeholder, pengantar struktur organisasi dan diskusi potensial peran stakeholder dan draft struktur organisasi forum multi sektor percepatan eliminasi TBC, hingga Mmenyusun kesepakatan pembentukan forum multi sektor serta menyusun draft rencana kerja forum multi sektor percepatan eliminasi TBC.

Acara ini juga menghadirkan dr. Wera Damianus, Senior Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia untuk menyampaikan perihal peran pemerintah daerah dalam pengendalian TBC. Beliau mengatakan menyampaikan bahwa peran pemerintah ini penting untuk membangun adanya komitmen politis yang diwujudkan melalui peraturan daerah. Berikut beberapa peran pemerintah seperti menyediakan rumah sehat dengan ventilasi memadai, membudayakan perilaku PHBS, hingga meningkatkan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat.

”Harapannya dengan adanya forum multi sektor ini dapat menjadi wadah koordinasi antar program dan multi sektor untukmenyatukan berbagai sumber daya dalam mendukung target eliminasi TBC,” ujar Wera dalam presentasinya.

Untuk kebutuhan forum ini maka perlu dilakukan identifikasi terkait kesediaan calon anggota untuk berperan aktif, yang memuat lima unsur yaitu pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan media massa. Nantinya forum multi sektor ini perlu disahkan dengan adanya SK (surat Keputusan) Walikota.

Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

Teks dan foto: Melya
Editor: dr. Suhartini

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]