MANDIRI-TB : Percepatan Eliminasi TBC Melalui Kerjasama Dalam Forum Multi Sektor Kota MEDAN

20 September 2021

Bulan April silam, Kota Medan telah melaksanakan penyusunan draft rencana kerja Forum Multi Sektor (FMS) Percepatan Eliminasi TB. Sehingga mendukung hal tersebut, maka diperlukan pertemuan rutin FMS untuk memantau dan mengevaluasi rencana kerja Forum Multi Sektor, mengumpulkan rekomendasi kebijakan tentang TBC dan rencana mobilisasi sumber daya non-pemerintah untuk eliminasi TBC di Kota Medan. Kegiatan yang diselenggarakan secara luring ini diselenggarakan pada tanggal 16 September 2021 bertempat di Hotel Santika Dyandra, Medan.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr. Mardohar Tambunan. Dalam pernyataannya beliau mengatakan bahwa persoalan TBC tidak jauh berbeda dengan penyakit yang sedang dihadapi saat ini, yaitu COVID-19. Hanya saja, TBC dapat diobati hingga sembuh, sehingga peluang untuk mencapai eliminasi TBC mendatang bukan lah hal yang tidak mungkin.

”Saya harapkan melalui kegiatan ini adanya kekuatan dari tim yang kuat, karena tidak bisa kita mengandalkan satu pihak saja. Sehingga melalui forum ini nantinya dapat semakin kuat koloborasinya untuk menekan persoalan TBC di Kota Medan,” ujar dr. Mardohar Tambunan dalam pembukaanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan rencana kerja yang telah dilakukan sejak bulan April 2021 lalu, dimana diantaranya finalisasi draft SK, launching FMS, melakukan edukasi TBC dengan kerjasama dengan media setempat. Hingga saat ini penemuan kasus di kota Medan masih sangat sedikit, yaitu 10 – 15%, hal ini berdampak pada angka pengobatannya yang masih terbilang sedikit. Oleh sebab itu melalui FMS ini harapannya dapat mendorong peningkatan temuan kasus dan pengobatan, terutama bagi pasien TBC Resistan Obat (TBC RO).

Kedepan melalui FMS akan tetap dilakukan kerja-kerja FMS seperti meningkatkan keterlibatan akademisi melalui pengajuan tema skripsi, tesis terkait TBC, pemberian makanan tambahan bagi pasien TBC SO dan RO melalui kerjasama dengan sektor swasta, pembekalan ilmu TBC bagi influencer dan tokoh agama untuk semakin memperluas jangkauan edukasi TBC bagi masyarakat.

”Dalam kurun waktu September hingga Desember 2021 mendatang juga akan dilakukan media rilis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas melalui media. Baik media massa maupun media digital,” ujar  Edy Yusuf, SKM, MKM, Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kota Medan dalam presentasinya.

Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi dan diskusi kelompok dari masing-masing bidang/instansi. Dari Kominfo yang juga hadir pada kegiatan ini, berkomitmen untuk menyebarkan informasi TBC melalui kanal-kanal media Kominfo, seperti running text, media sosial, dan media lainnya. Dr’s Kofie, TP PKK, Perdhaki, PESAT, YMMA dan Lions Club akan bersinergi untuk melakukan skrining TB dan pendampingan pasien TB di salah satu kelurahan kecamatan Belawan. Dinas Pendidikan berencana melakukan sosialisasi TB dan skrining TB kepada  wali murid pada saat kegiatan parenting pada sekolah dengan angka stunting yang tinggi.  Kadin Kota Medan dan HIPMI Kota Medan akan bergerak untuk mendukung penemuan kasus TB di Perusahaan-perusahaan dan membantu masyarakat yang terdampak penyakit TBC ini.

Forum Multi Sektor mewadahi mitra lintas sektor untuk dapat berkolaborasi dengan memanfaatkan peran masing-masing dalam upaya eliminasi TBC, baik pemerintah, layanan kesehatan, swasta, media, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Persoalan TBC sangat kompleks, tidak hanya menyangkut isu kesehatan saja, namun juga aspek sosial ekonomi, baik bagi pasien maupun keluarga. Hal ini lah yang kemudian melatar belakangi terbentuknya FMS.

Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

Teks: Melya Findi
Editor: Eva Oce Simatupang
Gambar: Amadeus Rembrandt

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]