Memaksimalkan Penggunaan WIFI TB Untuk Peningkatan Penemuan Kasus TBC di Kota Batam

12 February 2020

Aplikasi wajib notifikasi (WIFI) TB masih kurang maksimal digunakan oleh pemberi layanan TBC, baik di puskesmas maupun oleh dokter praktik mandiri (DPM) dan klinik di kota Batam. Hal ini tentunya menyebabkan rendahnya pelaporan kasus TBC melalui aplikasi. Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan pada bulan November 2019 hingga Januari 2020, diperoleh temuan adanya sejumlah dugaan kasus baru TBC yang ditemukan di DPM maupun klinik namun tidak tercatat dan terlaporkan dalam aplikasi WIFI TB.

Aplikasi WIFI TB adalah aplikasi android untuk memudahkan DPM dan klinik pratama mencatat dan melaporkan terduga TBC maupun kasus TBC. Melalui aplikasi ini, dokter sebagai pemberi layanan TBC dapat dengan mudah melihat detail informasi terduga TBC maupun kasus TBC baik yang dirujuk ke fasilitas kesehatan lain maupun yang ditangani sendiri. Melalui WIFI TB, puskemas dan Dinas Kesehatan dapat melihat langsung laporan jumlah kasus TBC melalui website WIFI TB.

Kurangnya peran DPM dan klinik dalam pemanfaatan aplikasi WIFI TB dibutuhkan peran serta petugas layanan kesehatan dalam program TBC. Yayasan KNCV Indonesia bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Batam turut mencari solusi untuk meningkatkan keterlibatan petugas dengan mengadakan pertemuan khusus untuk menindaklanjuti hal ini. Dalam pertemuan ini dibahas sejumlah hal diantaranya penyegaran mengenai pentingnya penggunaan aplikasi WIFI TB dan dilanjutkan dengan rencana pemberian satuan kredit partisipasi (SKP) bagi dokter yang melaporkan kasus TBC melalui aplikasi WIFI TB. Pertemuan ini dihadiri oleh semua dokter dan petugas pemberi layanan program TBC dari setiap Puskesmas dan klinik di Kota Batam.

“Kami sangat antusias jika program kegiatan itu bisa berjalan lancar, karena bukan saja membuat kami semangat dalam mencari kasus juga mendapatkan reward,” Ellya Vivianti, ujar Ellya Vivianti, pemegang program TBC Puskesmas Sungai Panas.

Dengan semakin banyak temuan kasus TBC maka upaya untuk melakukan pengobatan hingga tuntas bagi pasien TBC juga semakin besar. Hal ini menjadi langkah konkrit dalam mendukung gerakan eliminasi TBC 2030.

 

Teks dan Foto: Billy Octian
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]