MANDIRI-TB: Menjaring Keterlibatan Sektor Swasta Melalui Focus Group Discussion (FGD) Guna Mendukung Pendampingan Pasien TBC di Kota Surabaya

1 November 2021

Dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi mantan pasien, Mandiri TB dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya melakukan upaya pendampingan organisasi pasien Rekat (mantan pasien TBC resistan obat) melalui kegiatan pelatihan–pelatihan salah satunya penulisan proposal kegiatan. Kegiatan lanjutan adalah fasilitasi organisasi pasien dalam mengakses pendanaan dana CSR. Untuk hal ini akan diselenggarakan kegiatan pertemuan koordinasi organisasi pasien Rekat dengan CSR Kota Surabaya.

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2021 ini bertujuan untuk menyampaikan proposal yang telah disusun oleh organisasi pasien REKAT kepada pihak Corporate Social Responsibility (CSR) guna mendapatkan dukungan pendanaan untuk melaksanakan kerja-kerja pendanggulangan TBC di Kota Surabaya. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Perdhaki Jawa Timur, Rekat Surabaya dan pihak sektor korporasi dari Ottimo, Human Initiative, Radar Surabaya, PT. ISS, dan Med Quest.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Susanto, Skep NERS wasor TBC perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Beliau juga turut memaparkan bagaimana situasi TBC di Kota Surabaya. Dalam paparannya beliau menunjukkan sejumlah kasus dimana TBC masih menjadi persoalan di Kota Surabaya. Sebagai salah satu contoh, karena TBC yang menimpa anak-anak, orangtua harus meninggalkan pekerjaannya untuk dapat merawat anaknya yang terkena TBC. Anak tersebut memiliki badan yang kurus kering dan terindikasi kurang gizi.

“Äda juga pasien TBC yang buta, dan tidak punya keluarga. Ia terkendala pengobatan karena tidak adanya pihak yang mendampinginya untuk menjalani pengobatan,” terang Bapak Susanto dalam paparannya.

Purwo Komaeny, Ketua organisasi pendamping pasien Rekat Surabaya dalam pertemuan ini juga turut memperkenalkan organisasinya. Ia mengatakan bahwa Rekat memiliki misi dalam mewujudkan Indonesia bebas TBC dan TBC RO dengan mengurangi laju perkembangan TBC RO di Indonesia, serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC RO. Meski demikian upaya tersebut perlu dukungan dari semua pihak termasuk pihak swasta dalam mewujudkan cita-cita tersebut.

Kegiatan yang yang telah dilakukan OP Rekat sejak tahun 2014 dalam pendampingan pasien TBC resistan obat anatara lain pendampingan psiko sosial bagi pasien,melakukan kunjungan rumah untuk kontak tracing, menyalurkan bantuan  sembako/PMT, alat pelindung diri ( masker, hand sanitizier), pemberdayaan pasien dan mantan pasien dengan ketrampilan, dll. Dalam upaya pendampingan yang berkelanjutan tersebut dibutuhkan dukungan dari banyak pihak, Pemerintah Daerah dan sektor swasta.

Disampaikan oleh Baresa Margi, perwakilan dari Akademisi Ottimo Internasional, keterlibatan Ottimo berperan serta dalam penanggulangan TBC diawali kerjasama dengan Dinas Kesehatan Surabaya dalam salah satu acara penyuluhan tentang pemberian nutrisi  beberapa tahun sebelumnya dan berlanjut sampai sekarang dalam beberapa kegiatan termasuk bergabung dalam Forum Multi sektor percepatan eliminasi TBC.

Acara dilanjutkan dengan pengenalan program Mandiri-TB oleh dr. Suhartini, Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia. Program Mandiri TB diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah lokal maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

Hasil pertemuan Focus Group Discusion tersebut dari penyampaian proposal akan dilanjutkan kerjasama dengan para pihak, yaitu pendistribusian paket PMT – pemberian makanan tambahan oleh Human Innitiatif bagi pasien TBC dalam periode nopember – desember 2021, kerjasama untuk meningkatkan ketrampilan usaha kuliner dan pemberian permakanan oleh Ottimo International. Perwakilan dari PT ISS, menyampaikan terbuka dengan pengajuan proposal untuk disampaikan dan akan dilakukan pemrioritasan terhadap proposal kegiatan yang disampaikan.

Teks: Melya
Editor: dr. Suhartini

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]