Pemanfaatan SITRUST dalam Peningkatan Penemuan Kasus TBC di Jawa Tengah

26 February 2020

Dalam Permenkes No. 67 tahun 2016 tentang penanggulangan tuberkulosis disebutkan bahwa fasilitas kesehatan yang mempunyai akses untuk pemeriksaan bakteriologis menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) TB untuk penegakan diagnosis TBC. Jika terduga TBC adalah kelompok terduga TB RO (Resistan Obat) dan terduga TBC dengan HIV positif maka tetap diupayakan untuk dilakukan penegakan diagnosis TBC dengan alat TCM. Hal ini dapat dilakukan dengan cara rujukan pasien atau rujukan contoh uji contohnya dahak.

Secara nasional, penggunaan alat TCM TBC masih belum sesuai harapan. Ada sejumlah kendala, dimana rujukan pasien memiliki risiko penularan TBC. Kendala lainnya adalah minimnya umpan balik dari faskes rujukan terkait kondisi spesimen dan minimnya faskes perujuk mengetahui hasil pemeriksaan rujukan juga menjadi kendala.

Kondisi tersebut yang kemudian melatarbelakangi digunakannya sebuah aplikasi transportasi spesimen yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia. SITRUST (Sistem Informasi Treking Untuk Spesimen Transport) adalah sistem informasi untuk memantau pergerakan pengiriman paket contoh uji mulai dari proses order, penjemputan oleh kurir, konfirmasi penerimaan, umpan balik (feedback) terkait kondisi contoh uji sampai rekapitulasi hasil pemeriksaan contoh uji secara real – time. SITRUST terdiri dari bentuk aplikasi berbasis laman untuk mengelola data dan akun pengguna SITRUST serta aplikasi mobile berbasis Android yang digunakan untuk mengirim dan menerima contoh uji.

Pengguna utama dari sistem informasi ini adalah petugas pengelola program TBC dan analis laboratorium dari fasyankes (puskesmas, laboratorium, rumah sakit, klinik, Lapas), kurir, Dinas Kesehatan dan Sub-Direktorat TB, Kemenkes RI. Selain berfungsi sebagai alat pelacak, SITRUST juga mendukung rekapitulasi pencatatan dan pelaporan pengiriman contoh uji secara elektronik. SITRUST dikembangkan menggunakan teknologi terbaru yang terbuka serta menggunakan jaringan internet agar aplikasi bisa digunakan oleh banyak pengguna sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, SITRUST juga dirancang sederhana dan user – friendly.

Tahun 2019, di Jawa tengah, penggunaan SITRUST dirasakan manfaatnya dalam mendukung proses uji spesimen. Sebanyak 57.308 spesimen telah berhasil dikirimkan melalui aplikasi ini dalam menjangkau 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Dalam prosesnya, pengiriman spesimen terduga TBC dilakukan dari faskes yang tidak mempunyai alat TCM ke faskes yang mempunyai alat TCM kemudian dilanjutkan pengiriman spesimen terduga TBC RO atau pasien TBC RO dari faskes MTPTRO ke laboratorium kultur dan uji kepekaan (C/DST). 4 kab/kota dari 22 kab/kota adalah Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Magelang dan Kota Tegal. Dalam proses pengirimannya, dibantu dengan menggunakan kurir internal faskes sedangkan ada faskes lainnya yang menggunakan kurir pihak ketiga melalui kerjasama dengan PT. POS Indonesia. Pemanfaatan SITRUST ini dapat membantu dalam menurunkan risiko penularan TBC dalam mendukung implementasi Permenkes No 67 tahun 2016 dalam meningkatkan penggunaan alat TCM sebagai uji diagnostik untuk terduga TBC.

Teks dan foto: Taufiq Priyo Utomo
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR

 

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]