Pembentukan 1000 Kader ASMARA TBC Dalam Percepatan Eliminasi TBC di Kota Tangerang
6 November 2021
Dalam kurun waktu Januari hingga September 2021, terjadi penurunan kasus sebesar 50% dibandingkan dengan periode sebelumnya (Januari-Desember 2020). Hal ini dikarenakan berkurangnya kegiatan penemuan kasus secara akif di masyarakat. Pembatasan aktivitas selama pandemi turut berpengaruh pada pembatasan gerak aktivitas kader TBC dalam pencarian terduga TBC. Saat ini, di Kota Tangerang tercatat hanya ada sekitar 100 orang yang menjadi kader TBC, jumlah yang sangat sedikit untuk membantu target eliminasi TBC di Kota Tangerang. Kondisi ini kemudian mendorong Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk meningkatkan temuan kasus dengan membentuk 1000 kader TBC di Kota Tangerang.
Dalam mewujudkan hal ini, Dinas Kota Tangerang mengadakan pertemuan pembentukan dan pelatihan kader ASMARA TBC yang dibagi menjadi 9 kali pertemuan. ASMARA sendiri merupakan kependekan dari Aksi Skrining Mandiri TBC berbasis elekronik pada Masyarakat, dimana kader akan menggunakan aplikasi SOBAT TB sebagai media informasi dan skrining mandiri TBC. Dalam pertemuan ini, kader yang terlibat mendapatkan materi edukasi tentang tuberkulosis, dan komunikasi efektif.
”Skill komunikasi menjadi hal yang penting dimiliki kader agar dapat mendukung penyampaian pesan kepada pasien karena tujuan utama komunikasi mendorong perubahan perilaku,” terang Taufiq Priyo Utomo, Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia saat memberikan paparan komunikasi efektif.
Dalam pertemuan ini juga dilakukan simulasi penggunanan aplikasi SOBAT TB yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia. SOBAT TB yang secara resmi telah diresmikan oleh Kementerian Kesehatan pada peringatan Hari TBC Sedunia Maret 2021 lalu, akan menjadi alat yang dapat membantu para kader di lapangan ketika berinteraksi dengan masyarakat selama pendampingan.
Aplikasi SOBAT TB dilengkapi dengan fitur skrining yang dapat membantu dalam menemukan terduga TBC agar dapat dilanjutkan dengan proses selanjutnya. Data skrining yang terekam dalam aplikasi SOBAT TB ini nantinya akan terkoneksi dengan Puskesmas setempat, sehingga temuan kasus terduga TBC akan dapat termonitor perkembangannya.
”Lebih mudah dan praktis, dengan satu kali instal aplikasi saja bisa melakukan skrining TBC ke lebih dari satu orang,” ujar Lina, kader ASMARA TBC dari Puskesmas Sukasari yang hadir saat pelatihan penggunaan aplikasi SOBAT TB.
Dinkes Kota Tangerang sebelumnya membuka mekanisme pendaftaran secara online atau calon kader dapat menghubungi Puskesmas setempat. Nantinya satu orang kader ASMARA TBC akan mewakili satu area kerja Posyandu. Pertemuan pembentukan dan pelatihan kader ASMARA TBC diselenggarakan pada tanggal 3 hingga 9 November 2021 bertempat di masing-masing Puskesmas setempat.
Meta, salah satu kader TBC dari Puskesmas Tanah Tinggi dalam pertemuan tanggal 5 November 2021 turut berbagi pengalaman selama dirinya menjadi kader. Dalam waktu satu tahun, ia telah berhasil mengumpukkan 300 spot dahak. Hal ini tentu mendukung dalam upaya penemuan kasus TBC di masyarakat. Sehingga harapannya dengan semakin banyak kader yang terlibat maka akan semakin banyak kasus TBC yang ditemukan di masyarakat.
Teks: Melya
Editor: Taufiq Priyo Utomo