Pemetaan Layanan Kesehatan di 4 Kecamatan Provinsi DKI Jakarta

2 July 2018

Pada 19 Oktober 2017 lalu dilaksanakan pertemuan koordinasi di tingkat provinsi sebagai bagian dari pelaksanaan program pemetaan layanan kesehatan di 4 (empat) kecamatan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Rangkaian kegiatan yang dimaksud terdiri dari:

Pertemuan Koordinasi di Tingkat Distrik (Kota Administrasi)

Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing kota administrasi lokasi uji coba (piloting) kegiatan pemetaan, yaitu pada tanggal 6 November 2017 di Jakarta Timur, 7 November 2017 di Jakarta Barat, 8 November 2017 di Jakarta Utara, dan 9 November 2017 di Jakarta Selatan. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan koordinasi di tingkat provinsi dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki peran kunci dalam proses pelaksanaan kegiatan pemetaan ini, antara lain: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Puskesmas Kecamatan, Aparat Kelurahan dan Aparat Kecamatan, Badan Pusat Statistik tingkat Kota Administrasi, Organisasi Profesi (Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia), Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI), dan Organisasi Sosial Masyarakat (Aisyiyah dan PKPU Human Initiative). Pada pertemuan koordinasi di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah kota setempat yang kemudian menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan pemetaan ini.

Pertemuan ini secara khusus bertujuan mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan “Health Network Mapping and Notification Landscape for Urban TB Control”, mengonfirmasi ketersediaan data yang dibutuhkan, dan identifikasi orang kunci (key person) sebagai contact person untuk setiap data yang dibutuhkan, serta merumuskan rencana tindak lanjut bentuk fasilitasi stakeholder terhadap pelaksanaan kegiatan, seperti dalam hal perizinan pengumpulan data.

Pelatihan Enumerator

Pelaksanaan pemetaan ini melibatkan petugas lapangan atau enumerator yang berjumlah 32 orang untuk melakukan survei di lapangan. Survei dilakukan dalam rangka menyisir wilayah kecamatan yang dilakukan pemetaan untuk menemukan layanan kesehatan (Dokter Praktik Mandiri/DPM, klinik, tempat praktik dokter bersama, apotek, dan laboratorium) yang berada di wilayah kecamatan, serta melakukan wawancara terhadap dokter ataupun petugas di layanan kesehatan tersebut.

Sebelum pelaksanaan survei, dilaksanakan pelatihan metode pengumpulan data bagi enumerator pada tanggal 27-30 November 2017 di Kantor Perwakilan KNCV Tuberculosis Foundation yang terbagi ke dalam 4 (empat) gelombang berdasarkan wilayah kerja enumerator. Seluruh narasumber berasal dari Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan KNCV-Challenge TB.

Materi pelatihan terdiri dari:
1) Informasi Dasar TB;
2) Konsep “Urban TB Contro (UTC)”;
3) Konsep Kegiatan “Health Network Mapping and Notification Landscape”;
4) Aplikasi Global Positioning System (GPS) Berbasis Android (termasuk praktik lapangan);
5) Penjelasan dan Uji Coba Kuesioner;
6) Strategi Pengumpulan Data di Lapangan; dan
7) Keuangan dan Administrasi Pengumpulan Data.

Dalam pelatihan ini, para enumerator diberikan paparan mengenai konsep “Urban TB Control” (UTC) agar dapat memahami keterkaitan antara kegiatan pemetaan ini dengan konsep UTC. Materi pelatihan “Aplikasi GPS Berbasis Android” merupakan pengenalan aplikasi MapIt dan penjelasan cara penggunaannya. Aplikasi MapIt ini digunakan pada saat pengumpulan data untuk memperoleh data garis bujur (longitude) dan garis lintang (latitude) setiap layanan kesehatan yang ditemui oleh enumerator. Data longitude dan latitude diperlukan dalam pembuatan peta lokasi layanan kesehatan. Sementara itu, uji coba kuesioner dilakukan dengan metode bermain peran (role-playing) di mana fasilitator memberikan skenario untuk dipraktikkan oleh perwakilan enumerator yang berperan sebagai responden dan sebagai pewawancara.

Pengumpulan Data oleh Enumerator

Kegiatan pengumpulan data atau survei dilaksanakan pada bulan Desember 2017. Setiap enumerator diperlengkapi dengan peta dasar sesuai dengan wilayah kerja masing-masing, kuesioner, Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi setempat, kartu pengenal identitas (name tag), dan perlengkapan survei lainnya. Pada setiap kelurahan, survei dilakukan oleh 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) orang enumerator. Sebelum penyisiran wilayah, enumerator berkoordinasi dengan aparat wilayah setempat, baik aparat kecamatan, kelurahan, ataupun Rukun Warga (RW) untuk mengetahui batas wilayah atau informasi mengenai layanan kesehatan yang berada di wilayah kerjanya. Untuk memastikan seluruh area sudah dilakukan penyisiran, enumerator wajib mengirimkan data keberadaan lokasi masing-masing atau “share location” secara berkala melalui media aplikasi WhatsApp Group yang difasilitasi oleh tim dari YKI.

Berbagai tantangan dialami oleh enumerator saat menjumpai responden. Selain ada yang menunggu responden sampai malam hari untuk dapat diwawancara, ada pula enumerator yang mendapat penolakan oleh responden untuk diwawancara. Meskipun demikian, enumerator tetap bersemangat dalam melakukan survei. Hingga akhirnya, proses pengumpulan data di 4 (empat) kecamatan selesai dilaksanakan pada 30 Desember 2017.

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]

  • 2 December 2022

    Pada setiap tahunnya, 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Dan tema pada tahun ini [...]