Pemkab Karawang Selesaikan Missing Cases Tuberkulosis di Rumah Sakit
5 December 2019
Kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Karawang masih terbilang cukup tinggi. Hasil deteksi dini di masyarakat yang dilakukan pemerintah setempat bulan Maret 2019 menemukan 3,221 orang diduga menderita TBC. Dalam upaya pemberantasan TBC di rumah sakit, unit – unit di dalam rumah sakit perlu bekerjasama dalam memberikan pelayanan TBC yang sesuai standar. Salah satu tantangan pelayanan TBC adalah masih banyak kasus TBC yang ditemukan namun belum dicatat dan dilaporkan sesuai standar. Hal inilah yang membuat sejumlah kasus TBC terkesan “hilang” dan tidak diketahui standar pengobatannya.
Melihat tingginya kasus TBC yang muncul namun tidak terlaporkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang bersama dengan Yayasan KNCV Indonesia menginisiasi kegiatan lokakarya jejaring layanan TBC di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) di Kota Karawang. Kegiatan ini diselenggarakan pada dua batch, yaitu batch pertama tanggal 11-13 November 2019 dan batch kedua pada tanggal 25-27 November 2019. Lokakarya ini dihadiri oleh 157 peserta yang merupakan perwakilan dari Dinas Kesehatan, PDPI, IDI, PPNI, YKI, tim BPJS, dan Rumah Sakit di Kabupaten Karawang.
Dalam pelaksanaannya, peserta yang mayoritas adalah staf rumah sakit mendapat pelatihan terkait jejaring internal layanan TBC dan pendampingan penyusunan standar layanan operasional TB di masing-masing rumah sakit. Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas jejaring internal dan eksternal rumah sakit dalam penanganan pasien TBC melalui kesepakatan/MoU antara rumah sakit dan Dinas Kesehatan untuk membangun jejaring layanan TBC di Kabupaten Karawang.
“Workshop jejaring TBC tingkat FKRTL ini sangat berguna untuk keseragaman dalam rangka penanggulangan TBC di Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang,” ujar dr. Ivone, peserta perwakilan dari tim DOTS-TB RSU Saraswati, Cikampek.
Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Teks dan foto: Rerin Alfredo Sulaiman
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR