Workshop penguatan jejaring layanan TBC yang telah diselenggarakan sebelumnya di Kota Bandar Lampung mulai terlaksana. Jejaring ini diharapkan dapat menjadi sarana koordinasi dalam upaya peningkatan pelayanan TBC yang sesuai standar. Dalam prosesnya tetap perlu dilakukan monitoring dan penguatan komitmen kerjasama antara pihak pemberi layanan, termasuk juga rumah sakit dalam memberikan penanganan kepada pasien TBC.

Yayasan KNCV Indonesia bersama dengan mitra mengadakan pertemuan untuk supervisi dan sosialisasi kepada 10 rumah sakit umum yang ada di Kota Bandar Lampung dengan perwakilan satu petugas pencatatan pelaporan TBC dan satu analis laboratorium. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 13 Februari 2020 ini turut menjabarkan tentang tugas tim DOTs rumah sakit dalam meningkatkan kualitas jejaring internal TBC dan sosialisasi untuk penggunaan aplikasi SITRUST (Sistem Informasi Treking untuk Spesimen Transport).

Dalam diskusinya, pihak Rumah Sakit juga turut menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Beban kerja, baik secara teknis maupun administratif kerap menjadi kendala selama ini sehingga aktivitas pencatatan dan pelaporan kasus TBC menjadi terhambat.

“Kami dari Rumah Sakit Immanuel merasa terbantu dengan diadakannya penguatan jejaring internal ini sehingga kami bisa menjabarkan secara detail terhadap permasalahan yang ada di rumah sakit yang terlalu rumit. Namun dengan ini bisa saling mencari solusi yang terbaik hingga permasalahan yang dihadapi bisa dipecahkan,” ujar Zr. Vera Rosari, S.Kep, dalam sesi diskusi bersama.

Persoalan TBC memang cukup kompleks dengan segala persoalannya, terutama di tingkat Rumah Sakit. Dalam paparannya, Ida Rismauli, Wasor TBC Provinsi Lampung mengatakan bahwa dengan proses pencatatan dan pelaporan yang rapih serta komitmen yang kuat dari pihak Rumah Sakit dan antar manajemen Rumah Sakit maka upaya eliminasi TBC 2030 bukanlah sesuatu yang mustahil.

Teks dan Foto: Puren Setiyadi
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR