Peningkatan Akses Layanan Tuberkulosis Melalui Pelibatan DPM dan Klinik di Kabupaten Sidoarjo
5 December 2019
Setelah sebelumnya digelar workshop FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) bagi petugas rumah sakit umum, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama dengan Yayasan KNCV Indonesia menggelar Workshop Jejaring Layanan TBC di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) bagi Dokter Praktek Mandiri (DPM) dan Klinik di Kabupaten Sidoarjo. DPM dan klinik ini nantinya diharapkan dapat bersinergi melalui jejaring dalam meningkatkan cakupan pengobatan dan keterlibatan faskes swasta melalui Jejaring Layanan Tuberkulosis.
Kegiatan yang diselenggarakan selama 6 hari ini bertujuan untuk mengenalkan konsep DPPM (District-based Public Private Mix) kepada peserta. Dan dalam pelaksanaannya juga menyepakati alur layanan TBC serta perjanjian kerja sama antara puskesmas dengan DPM dan klinik dengan Puskesmas di wilayahnya. Upaya – upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat jejaring eksternal layanan TBC untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan kasus TBC hingga tuntas di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam paparan materinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo memaparkan mengenai analisis situasi dan kebijakan TBC di Kabupaten Sidoarjo saat ini. Serta materi mengenai diagnosis dan tata laksana TBC anak, pemeriksaan TBC, serta pelatihan tentang aplikasi android Wajib Notifikasi (WiFi) TB, dan diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan antara DPM/Klinik dengan puskesmas di masing-masing wilayah.
“Saya sangat senang dapat mengikuti workshop ini karena mendapat ilmu terbaru tentang TBC, dan jadi tahu tentang program penanggulangan TBC di Sidoarjo, agar nantinya dapat melakukan layanan TBC di DPM hingga pengobatan bagi penderita TBC,” ujar dr. Bayu salah satu peserta dari perwakilan DPM.
Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Teks dan foto: Meilani Matondang
Editor: Melya Findi, Yeremia PMR