Puskesmas Se-Kabupaten Bekasi Ajak DPM dan Klinik Tangani Kasus TBC Sesuai Standar Untuk Menuju Eliminasi TBC 2030

29 November 2019

Periode Januari hingga Juni 2019, Pemerintah Kabupaten Bekasi menghimpun data dari Puskesmas mengenai jumlah warga yang terjangkit TBC, yaitu sebanyak 543 warga. Jumlah ini terbilang tinggi dan membutuhkan penanganan dari semua pihak. Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi telah memberikan layanan pemeriksaan gratis bagi warga agar semakin tinggi deteksi dan pencatatan kasus TBC di wilayahnya. Meski demikian, kasus TBC yang hilang masih kerap terjadi. Kondisi ini dikarenakan adanya pasien yang melakukan pemeriksaan di faskes swasta, yaitu Dokter Praktek Mandiri (DPM) dan Klinik, sehingga deteksi kasus tidak tercatat karena beroperasi di luar sistem pelayanan kesehatan pemerintah.

Hal ini melatarbelakangi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi bersama dengan Yayasan KNCV Indonesia menginisiasi kegiatan lokakarya jejaring layanan TBC di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Pertama (FKTP) di Kabupaten Bekasi. Lokakarya yang diselenggarakan di Hotel Sakura, Cikarang ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan, PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), UPTD Kesja (Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesehatan Kerja), LKNU (Lembaga Kesatuan Nahdlatul Ulama), Puskesmas, Klinik, dan Dokter Praktek Mandiri (DPM) di Kabupaten Bekasi yang terlibat langsung dalam pemberian layanan TBC bagi masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, peserta mendapat pelatihan terkait strategi jejaring layanan TBC, yaitu strategi DPPM (District – based Public Private Mix). Tujuan dari DPPM sendiri adalah untuk melibatkan seluruh fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta dalam pelayanan TBC sehingga seluruh kasus dapat dilayani sesuai standar, dicatat dan dilaporkan ke sistem informasi program TBC nasional.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sangat antusias mengikuti rangkaian acara. Peserta mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab seputar pentingnya jejaring layanan untuk upaya eliminasi TBC dengan aktif. Acara ini menghasilkan luaran berupa kesepatan antara pihak Puskesmas dan Klinik/DPM di Kabupaten Bekasi dalam memperkuat jejaring layanan TBC di wilayah masing-masing.

Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Teks dan foto: Rerin Alfredo Sulaiman
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR

  • 17 September 2024

    Sobat TB sekarang ada juga pengobatan untuk pencegahan TBC Kebal Obat atau TPT untuk [...]

  • 21 August 2024

      Sobat TB, di artikel sebelumnya kita sudah membaca tentang apa itu TPT. Sekarang kita [...]

  • 21 August 2024

    Tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan mengalami gejala penyakit TBC Semua orang bisa terkena [...]

  • 21 August 2024

    Menurut WHO Global TB Report 2023, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC resistan [...]