TB Recovery Plan Mandiri-TB: Peningkatan Temuan Kasus Tuberkulosis Melalui Pemanfaatan Aplikasi SOBAT TB

10 November 2021

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2021, Indonesia menjadi negara dengan beban TBC ketiga terbesar di dunia setelah India dan Cina, dengan estimasi sebanyak 824.000 kasus baru per tahun. Dari estimasi tersebut, pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 384.025 kasus atau sekitar 47% dari estimasi kasus. Capaian penemuan kasus ini menurun drastis dari tahun sebelumnya (67%), akibat dari dampak pandemi COVID-19.

Situasi ini tentu menjadi hambatan dalam merealisasikan visi eliminasi TBC di tahun 2030. Sebagai bagian dari upaya mengejar ketertinggalan pencapaian program untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan upaya inovatif, terlebih dalam meningkatkan penemuan kasus TBC.

Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dengan dukungan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mendukung Program TBC Nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui pemanfaatan aplikasi SOBAT TB (Solusi Online Berbagi Informasi TBC). Aplikasi ini dikembangkan oleh YKI dan telah diresmikan pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia pada bulan Maret 2021.

Direktur Kantor Kesehatan USAID, Pamela Foster melalui sambutan yang diwakilkan oleh dr. Bey Sonata, perwakilan USAID Indonesia mengatakan bahwa Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai target eliminasi TBC. Pemanfaatan aplikasi SOBAT TB adalah bagian dari kemitraan dengan YKI yang dapat menjangkau 60.000 pengguna SOBAT TB di 14 provinsi dan akan berkontribusi dalam meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit TBC.

SOBAT TB merupakan aplikasi berbasis ponsel pintar yang dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi TBC yang akurat, mengakses layanan TBC, serta melakukan deteksi dini TBC melalui fitur skrining mandiri.

Fitur skrining TB dalam aplikasi SOBAT TB telah dikembangkan untuk membantu program penanggulangan TBC untuk mendukung penemuan kasus secara pasif-intensif di layanan kesehatan, maupun secara aktif-masif di masyarakat melalui kegiatan kontak investigasi maupun skrining mandiri pada populasi khusus, seperti sekolah, asrama, tempat kerja, dan populasi berisiko lainnya.

Aplikasi SOBAT TB diharapkan dapat mendorong peningkatan penemuan kasus TBC di masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, akan dilaksanakan kegiatan TB Recovery Plan Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan oleh USAID untuk pemanfaatan SOBAT TB sebagai media informasi dan skrining mandiri di 43 kabupaten/kota di 14 provinsi. Kegiatan ini akan diawali dengan pertemuan kick-off program pada tanggal 9 November 2021. Pertemuan ini guna menyepakati mekanisme koordinasi dan tahapan pelaksanaan kegiatan dengan pemangku kepentingan terkait pemanfaatan SOBAT TB.

dr. Jhon Sugiharto, Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa aplikasi SOBAT TB merupakan bentuk kontribusi dalam mendukung penemuan kasus TBC di 34 Provinsi. dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI dalam sambutannya juga menyampaikan arahan bahwa pemanfaatan teknologi aplikasi SOBAT TB ini harapannya dapat membantu upaya kita bersama dalam memperbaiki situasi pandemi dalam penanggulangan TBC, terutama deteksi dini melalui skrining mandiri untuk membantu penemuan kasus secara aktif dan massif.

Pentingnya penemuan kasus ini turut ditegaskan dalam paparan dr. Tiffani Tiara Pakasi, MA, Koordinator Substansi Tuberkulosis Kemenkes RI mengenai peran tanggung jawab setiap pihak sesuai dalam Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC dimana salah satunya adalah perlu melakukan penemuan kasus TBC secara aktif melalui pelibatan masyarakat.

Di akhir pertemuan peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas rencana kerja tindak lanjut dalam implementasi penggunaan aplikasi SOBAT TB. Pertemuan ini dihadiri sebanyak lebih dari 100 peserta yang berasal dari dinas kesehatan di 34 provinsi, WHO Indonesia, PR Global Fund Komunitas Konsorsium STPI – Penabulu, dan sejumlah mitra pembangunan terkait. Harapannya pemanfaatan aplikasi SOBAT TB mampu menjawab tantangan dalam penemuan kasus TBC di Indonesia sehingga cita-cita bersama eliminasi TBC dapat terwujud.

Teks dan foto: Melya

Editor: Alva

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]