Dalam upaya melakukan evaluasi capaian indikator DPPM di Kabupaten Banyuwangi, tim DPPM menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi yang melibatkan sejumlah fasilitas kesehatan setempat yang terlibat dalam mitra jejaring layanan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi praktik baik dan pembelajaran terkait DPPM di tingkat fasyankes, KOPI TB, dan Dinas Kesehatan setempat, serta memberikan rekomendasi implementasi DPPM dalam program TBC di tahun 2021 mendatang.

Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 26-27 Oktober 2020 ini, dihadiri oleh 32 peserta yang berasal ari perwakilan Dinas Kabupaten Provinsi Jawa Timur, petugas TBC di Rumah Sakit, petugas TBC di puskesmas, Dokter Praktik Mandiri (DPM) dan Klinik, serta CSO Aisyiyah. Monev ini berisi sejumlah rangkaian kegiatan yang meliputi paparan materi dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Diskusi Panel oleh KOPI TB, klinik dan DPM sehubungan dengan implementasi DPPM di Kabupaten Banyuwangi.

Sejumlah praktik baik yang berhasil dirumuskan dalam kegiatan ini meliputi keterlibatan tim KOPI TB sebagai bagian dari tim DPPM, keterlibatan Puskesmas dan B/BKPM dalam pelaporan kasus TBC, keterlibatan klinik dan RS pemerintah dalam pelaporan kasus TBC, serta adanya kerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam pelaporan kasus TBC. Hal ini berdampak pada peningkatan capaian angka keberhasilan pengobatan di fasyankes swasta dan pemerintah, serta meningkatnya notifikasi kasus TBC RO dan enrollment rate.

Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight Aids Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh IO-PPM yakni kolaborasi Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Teks dan Foto: Meilani Matondang
Editor: Melya, Triftianti Lieke
Gambar: Amadeus Rembrandt