Mandiri-TB: Peningkatan Peran Multi Sektor Dalam Meningkatkan Penemuan Kasus TBC di Kota Surabaya

25 November 2021

Kota Surabaya memiliki Forum Multi Sektor (FMS) penanggulangan TBC di Kota Surabaya yang diinisiasi pembentukan mulai bulan juli 2021 dan ber SK Walikota Surabaya per Nopember 2021. Forum ini telah memiliki rencana kerja dari masing-masing sektor. Untuk mengoptimalkan kinerja Forum Multi Sektoral tersebut dilakukan pertemuan rutin monitoring dan evaluasi atas rencana kerja yang telah disusun sebelumnya pada 24 November 2021 secara daring.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, anggota forum yang meliputi masing-masing sektor yaitu Organisasi Perangkat Daerah, sektor swasta, akademisi, dan juga media. Sebanyak 38 peserta hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini di buka oleh sambutan dari Susanto Adi Wibowo Skep NERS, Pemegang Program TBC Dinkes Kota Surabaya mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, yang dilanjutkan dengan paparan analisa situasi penanggulangan TBC di Kota Surabaya.

“Diperlukan upaya skrining yang lebih masif untuk meningkatkan penemuan kasus TBC. Untuk memastikan tidak ada pasien TBC yang tidak ditemukan dan tidak diobati,” ujar Susanto dalam sambutannya.

Berdasarkan perhitungan modeling yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota diperkirakan terdapat 10,078 kasus TBC di Kota Surabaya yang harus ditemukan dan diobati. Kondisi pandemi juga menjadi salah satu faktor turunnya upaya penemuan kasus. Sehingga melalui forum ini perlu meningkatkan peran masing-masing pihak agar target temuan kasus meningkat.

Dalam pertemuan ini juga dilakukan diskusi situasi/capaian program penanggulangan TBC Kota Surabaya berdasarkan progres pelaksanaan dari rencana kerja yang telah disusun kepada Forum Multi Sektor Eliminasi TBC Kota Surabaya. Kegiatan Yang dilanjutkan dengan paparan oleh Wera Damianus, Senior Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia menganai akses Swakelola Tipe III di masing-masing OPD yang dapat diakses oleh organisasi masyarakat untuk mendukung upaya bersama penanggulangan TBC.

Setiap sektor memiliki perannya masing-masing, seperti Rekat sebagai organisasi pendamping pasien dalam beberapa bulan terakhir telah membantu dalam menyalurkan bantuan yang diperoleh dari sejumlah pihak seperti sektor swasta kepada pasien yang membutuhkan. Adapun bantuan tersebut berupa bahan makanan dalam mendukung pemenuhan nutrisi bagi pasien TBC RO. Pihak media juga telah turut membantu dalam mempublikasikan sejumlah pemberitaan mengenai isu tuberkulosis.

 

Teks: Melya
Editor: dr. Suhartini

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]