Mandiri-TB: Penggunaan Forum Musrenbang Untuk Edukasi TBC di 153 Kelurahan di Kota Makassar

17 January 2022

Forum Multi Sektor (FMS) Percepatan Eliminasi Tuberkulosis (PET) Kota Makassar tengah melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan dan pengobatan tuberkulosis hingga tingkat kelurahan. Kegiatan ini merupakan rencana kerja FMS Kota Makassar di tahun 2022 dalam meningkatkan jangkauan edukasi TBC ke level masyarakat yang lebih luas.

Dalam melakukan kegiatan ini FMS berkolaborasi dengan aparat kelurahan di 153 kelurahan di 15 kecamatan se-Kota Makassar dengan memanfaatkan forum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) sebagai wadah sosialisasi dan edukasi.

Ketua FMS Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail mengatakan bahwa berdasarkan  target dan strategi nasional dalam eliminasi tuberkulosis di tahun 2030 dan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 67 Tahun 2021 maka perlu upaya menurunkan angka kejadian (Incident Rate) TBC menjadi 65 per 100 ribu penduduk, serta menurunkan angka kematian akibat TBC menjadi 6 per 100 ribu penduduk.

“Kami berharap sosialisasi dan edukasi hingga ke tingkat kelurahan ini mampu memperluas pemanfaatan pelayanan pencegahan dan pengobatan TBC yang bermutu sebagai upaya promosi kesehatan kepada masyarakat,” ujar Indira.

Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 10 Januari 2022 dan akan berlangsung hingga 21 Januari 2022. FMS menjadi langkah nyata sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam peluncuran Perpres No. 67 Tahun 2021. Yayasan KNCV Indonesia (YKI) melalui program Mandiri-TB mendorong terbentuknya forum multi sektor di Kota Makassar yang terbentuk sejak Mei 2021 dan telah disahkan dengan Surat Keputusan Walikota Makassar Nomor 1572/443.24/Tahun 2021 pada bulan Juni lalu.

Forum ini melibatkan sejumlah sektor baik dari pemerintah, akademisi, swasta, media, dan organisasi masyarakat. Forum multi sektor merupakan wadah komunikasi dan informasi bagi semua pihak yang berkepentingan untuk bersama-sama menanggulangi TBC di Kota Makassar.

Program Mandiri-TB melalui dukungan pendanaan dari USAID diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan akses pendanaan kegiatan dukungan pasien TBC RO baik yang bersumber dari pemerintah daerah maupun dari korporat melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, program Mandiri-TB juga diharapkan berperan dalam memfasilitasi organisasi masyarakat lokal dan organisasi pasien sebagai mitra implementasi untuk memastikan pemberian dukungan psikososial yang berkualitas bagi pasien TBC RO.

Teks: Melya
Editor dan foto: dr. Fenni

  • 8 December 2021

    Pengendalian tuberkulosis (TBC) telah menjadi program prioritas dalam rencana pembangunan nasional. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan [...]

  • 25 November 2021

    Kota Surabaya memiliki Forum Multi Sektor (FMS) penanggulangan TBC di Kota Surabaya yang diinisiasi pembentukan [...]

  • 19 November 2021

    Guna mendukung percepatan kesembuhan pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) yang berpenghasilan rendah di [...]

  • 12 July 2021

    Guna meningkatkan capaian angka memulai pengobatan (enrollment rate) dan angka penyelesaian pengobatan (success rate) bagi [...]