SOBAT TB: Pentingnya Skrining TBC Mandiri Pada Orang dengan HIV

20 December 2021

Orang dengan HIV merupakan faktor risiko utama menyebabkan TBC aktif, selain itu jumlah proggresi menjadi TBC aktif lebih dari 40% pada orang dengan HIV, sementara pasien tanpa HIV hanya sekitar 5% saja. Hal ini menunjukkan lebih dari 100% risiko mengembangkan bakteri TBC menjadi aktif. Selain itu TBC merupakan penyebab kematian tertinggi orang dengan HIV. Dikutip dari laporan Global TBC yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2020 di Indonesia ada sekitar 4,800 kasus kematian karena TBC pada orang dengan HIV.

Melihat koinfeksi TBC dan HIV, Globalindo Clinic bekerjasama dengan Yayasan KNCV Indonesia mengadakan sharing session bertemakan TBC dan HIV. Dalam pertemuan ini Erman Varella, Senior Technical Officer Yayasan KNCV Indonesia membagikan materi mengenai TBC pada orang dengan HIV, meliputi apa korelasinya, bagaimana upaya pencegahan, serta pentingnya melakukan skrining mandiri TBC pada orang dengan HIV.

”Untuk bisa melakukan pencegahan agar orang dengan HIV tidak mudah terpapar TBC, maka perlu untuk minum obat secara teratur, melakukan pola hidup bersih dan sehat, rutin melakukan skrining TBC dan mengkonsumsi terapi pencegahan TBC” ujar Erman dalam paparannya.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara daring ini, Erman Varella memberikan informasi mengenai aplikasi yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia, yaitu Sobat TB. Aplikasi ini dikembangkan untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi akurat mengenai TBC serta juga memampukan masyarakat untuk melakukan skrining TBC secara mandiri.

Skrining mandiri  melalui Sobat TB ini diharapkan membantu masyarakat, termasuk Orang yang Hidup Dengan HIV (ODHIV), semakin waspada terhadap infeksi TBC. Jika bisa mengakses layanan kesehatan sedari dini, sehingga gejala TBC dapat ditangani dan diobati hingga tuntas. TBC sendiri dapat diobati, termasuk pada orang dengan HIV. Sehingga upaya penemuan kasus melalui skrining mandiri ini dapat menjadi salah satu kunci untuk mencegah TBC bagi ODHIV melalui terapi pencegahan tuberkulosis bagi yang tidak terinfeksi TB, dan mendapatkan pengobatan TBC bagi yang terinfeksi sehingga mengurangi angka kematian akibat TBC pada orang dengan HIV.

Erman turut mengkutip pernyataan Nelson Mandela yang mengatakan bahwa kita tidak akan dapat benar-benar mengakhiri AIDS tanpa dibarengi dengan perlawanan pada TBC. Hal ini dikarenakan TBC merupakan kontributor utama kasus kematian pada AIDS.

 

Teks: Melya
Editor: Erman Varella

  • 19 May 2021

    TBC Resisten Obat (TBC RO) merupakan kondisi dimana kuman TBC resisten terhadap obat anti tuberkulosis [...]

  • 15 April 2021

    Pandemi yang sudah berlangsung satu tahun yang melanda global termasuk Indonesia, telah memberikan dampak cukup [...]

  • 12 April 2021

    Tuberkulosis resistan obat (TBC RO) merupakan kondisi dimana obat-obatan untuk TBC lini pertama sudah tidak [...]

  • 30 March 2021

    Setiap detik berharga, selamatkan bangsa dari tuberkulosis, yang merupakan tema nasional pada Hari Tuberkulosis Sedunia [...]