AMPUH HIV: BAGAIMANA WILAYAH JAWA TIMUR BERKOORDINASI UNTUK MENJAMIN KUALITAS SPESIMEN VIRAL LOAD HIV?
25 September 2020
Lokakarya Bulan Viral Load HIV batch 2 telah diselenggarakan di beberapa provinsi, salah satunya adalah Provinsi Jawa Timur pada 7-8 September 2020. Dalam lokakarya tersebut telah dijelaskan mengenai pemeriksaan viral load HIV, jejaring pengiriman spesimen, gambaran umum proyek AMPUH, pengemasan spesimen, pencatatan dan pelaporan viral load HIV, dan penggunaan aplikasi SITRUST HIV dalam proses transportasi spesimen yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia. Melihat kompleksnya implementasi akselerasi viral load HIV yang perlu dilakukan dalam proyek AMPUH ini, tim pelaksana di wilayah Jawa Timur menggelar pertemuan untuk membahas hal-hal di atas secara lebih detail pada 17 September 2020. Pertemuan virtual ini membahas dan merumuskan strategi pengiriman spesimen agar kondisi spesimen viral load HIV tetap baik. Pertemuan ini dihadiri oleh Dinas Kesehatan Provinsi, RSUD Dr. Soetomo, tim AMPUH, dan kurir.
Perlu diketahui bersama bahwa RSUD Dr. Soetomo merupakan RS rujukan pemeriksaan viral load HIV di Jawa Timur. Secara geografis, terdapat beberapa wilayah yang letaknya cukup jauh dari RSUD Dr. Soetomo misalnya Banyuwangi dan Jember. Lebih lanjut, persebaran lokasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di daerah tersebut cukup tinggi, sehingga strategi dalam pengiriman spesimen perlu didiskusikan bersama.
Peserta pertemuan virtual ini membahas bagaimana cara pengemasan spesimen agar tetap baik kondisinya meskipun menempuh jarak yang cukup jauh. Disamping itu, peran dari laboratorium rujukan dalam hal ini RSUD Dr. Soetomo juga sangat penting. Sehingga diharapkan setelah paket spesimen sampai di RSUD Dr. Soetomo dilakukan pengamanan spesimen sesuai prosedur dan melakukan konfirmasi kondisi spesimen melalui aplikasi SITRUST HIV agar fasyankes pengirim mengetahui kondisi spesimen yang dikirimnya. Kurir juga turut menyampaikan strategi agar pengiriman spesimen tidak memakan waktu yang lama, sehingga paket spesimen dapat segera sampai di RSUD Dr. Soetomo.
“Saya rasa coolbox yang didukung oleh proyek AMPUH kualitasnya cukup baik sehingga spesimen dapat bertahan cukup lama tergantung dari banyaknya ice pack dan ice gel yang dimasukkan, dalam 1 coolbox seharusnya terdapat 6 buah ice pack dan 4 buah ice gel,” ujar Wini Kania, Senior Technical Officer Lab Yayasan KNCV Indonesia.
Lebih lanjut, Kepala Instalasi Lab Sentral RSUD Dr. Soetomo, Dr. Hartono Kahar dr.,SpPK.,MQIH, menyampaikan bahwa RSUD Dr. Soetomo siap menerima paket spesimen dari jejaring pengiriman spesimen bagi lokasi dengan akses jauh, yang akan diterima oleh petugas shift jaga sore / malam sehingga RSUD Dr. Soetomo akan menyiapkan SDM untuk mendukung pelaksanaan akselerasi pemeriksaan viral load HIV. Kurir juga akan berkoordinasi dengan penanggungjawab program HIV di Kabupaten/Kota untuk menetukan alur pengambilan paket spesimen.
Harapannya, melalui pertemuan koordinasi ini pengiriman spesimen lancar dan kualitas spesimen tetap baik sehingga bisa dilakukan pemeriksaan viral load HIV.
Teks dan Foto: Alfi Lailiyah
Editor: Melya, dr. Suhartini