Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Terapkan Strategi DPPM Guna Meningkatkan Pelayanan Tuberkulosiss

15 October 2019

Jejaring Layanan Tuberkulosis di Fasilitas Kesehatan Pemerintah-Swasta berbasis Kabupaten Kota (District-Based Public Private Mix/DPPM) merupakan salah satu strategi peningkatan akses layanan TBC yang bermutu dengan prinsip desentralisasi pada kabupaten/kota. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Strategi Nasional Program Penanggulangan TB Tahun 2015 – 2019. Strategi DPPM bertujuan melibatkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) baik pemerintah maupun swasta melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Upaya ini juga merupakan peningkatan peran organisasi profesi (Koalisi Organisasi Profesi Indonesia/KOPI TB) sebagai penggerak DPPM.

Kabupaten Cilacap telah membentuk KOPI TB dengan dikeluarkannya SK Kepala Dinas Kesehatan No. 440/2180.A/16.3 tertanggal 1 Agustus 2019. Adapun agenda kegiatan yang dilakukan dalam KOPI TBC antara lain adalah notifikasi dan penemuan kasus TBC. Sebagai motor penggerak dan fasilitator, Tim DPPM berupaya memastikan semua pasien TBC dapat ditemukan dan diobati sesuai standar dan terlaporkan dalam sistem informasi Program TBC Nasional.

Pada tahun 2018, di Kabupaten Cilacap ditemukan kasus TBC sebanyak 3.902 dari estimasi sebanyak 5.271 kasus. Dari data tersebut masih terdapat 1.369 kasus atau 26 % dari estimasi kasus TBC yang belum dilaporkan. Hasil tersebut berasal dari data SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) di 11 rumah sakit. Selain itu ada sebanyak 226 kasus TBC yang ditemukan dan diobati namun tidak dilaporkan ke sistem informasi program Tuberkulosis nasional.

Melihat hal tersebut, diperlukan penguatan jejaring layanan TBC baik tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) atau Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan tingkat Primer (FKTP) atau DPM, Klinik dan Puskesmas. Dinas Kesehatan Kab. Cilacap bersama Yayasan KNCV Indonesia menggelar Lokakarya Penguatan Jejaring Layanan TBC di Hotel Atrium, Kabupaten Cilacap pada tanggal 15-17 Oktober 2019. Acara ini dihadiri 12 Rumah Sakit yang diwakili oleh dokter, perawat, manajemen, dokter spesialis, analis dan pelaksana program TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan KOPI TBC.

“Fasilitas Kesehatan dan klinik kini dapat turut berpartisipasi dalam meningkatkan pelayanan bagi pasien TBC resistan obat, karena jika tidak penanganannya hanya akan standar saja,” ujar perwakilan dari KOPI TBC Cilacap.

Kegiatan ini bersumber dana dari The Global Fund to fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF ATM) melalui Principal Recipient (PR) Direktorat P2PML, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan oleh Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

 

Teks dan foto: Taufiq Priyo Utomo
Editor: Melya Findi dan Yeremia PMR

 

 

  • 21 August 2024

    Sobat TB, di artikel sebelumnya kita sudah membaca tentang apa itu TPT. Sekarang kita akan [...]

  • 21 August 2024

    Tidak semua orang yang terinfeksi TBC akan mengalami gejala penyakit TBC Semua orang bisa terkena [...]

  • 21 August 2024

    Menurut WHO Global TB Report 2023, Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC resistan [...]

  • 20 August 2024

    Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 24 Maret, [...]