EMPATI TB : Lokakarya Pelatihan Uji Coba Pendampingan Pasien TBC RO Menggunakan Aplikasi EMPATI TB di SudinKes Jakarta Timur

27 July 2020

Yayasan KNCV Indonesia (YKI) dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengembangkan beberapa aplikasi untuk membantu program tuberkulosis di Indonesia. Pengembangan EMPATI dilakukan sejak tahun 2018 sebagai upaya memperkuat sistem pendampingan pasien Tuberkulosis Resistan Obat (TBC RO) oleh komunitas yang sesuai dengan Panduan Penemuan Kasus dan Pendampingan Pasien TBC RO yang disepakati Bersama Kementerian Kesehatan dengan organisasi berbasis komunitas dan organisasi pasien TBC. Setelah pengembangan aplikasi selesai, EMPATI siap untuk dilakukan uji coba pelaksanaan di lapangan.

Uji coba penggunaan aplikasi EMPATI dan ekspansinya akan memperkuat sistem pendampingan yang telah ada dalam program Global Fund saat ini yaitu kader, pendidik sebaya dan manager kasus. Aplikasi EMPATI akan menjadi media penyampai pesan pendampingan yang terkoneksi langsung antar pendamping baik yang berada di Fasilitas Layanan Kesehatan (fasyankes) Rujukan TBC RO) dan satelitnya, maupun pendampingan berbasis masyarakat/komunitas sehingga mempermudah akses pasien terhadap sumber-sumber informasi/motivasi yang mampu mendukungnya untuk tetap patuh berobat sampai sembuh. Sebagai upaya peningkatan dukungan pendampingan pasien TBC RO oleh komunitas YKI akan mengimplementasikan proyek EMPATI di tahun 2020, dengan periode 01 April 2020 – 31 Desember 2020.

Jumat (24/7), diadakan lokakarya pelatihan Uji Coba Pendampingan Pasien TBC RO menggunakan aplikasi EMPATI TB di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Jatinegara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas CSO/Organisasi pasien (kader, pendidik sebaya, manager kasus) serta tenaga kesehatan di Rumah Sakit MTPTRO dan Puskesmas satelit menggunakan aplikasi EMPATI TB sebagai bagian dari sistem pendampingan pasien TBC RO berbasis komunitas.

Kegiatan ini diawali dengan paparan dari Wasor TBC Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yaitu Ibu Antik Rachmawati mengenai situasi dan kondisi TBC di DKI Jakarta. Pasca paparannya beliau memberikan kuis pada para peserta untuk menguji pendalaman materi peserta, dengan hadiah pulsa – dan dimenangkan oleh dua orang peserta.

Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan oleh dr. Helly selaku Wasor TBC Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Beliau memberikan arahan dan tindak lanjut dari para peserta selaku pendamping pasien. Tindak lanjut itu berupa rekapitulasi pasien-pasien TBC RO yang mangkir berobat, meninggal, maupun masalah lainnya yang menghambat pengobatan TBC RO tersebut.

Taufiq Priyoutomo, selaku technical officer EMPATI TB melanjutkan lokakarya dengan uji coba aplikasi EMPATI TB dengan para peserta; Pendamping Sebaya, Petugas Kesehatan Puskesmas, Manajer Kasus, dan Kader. Kegiatan ini pun dilakukan dengan partisipasi yang baik dari para peserta.

 

Teks dan foto: Amadeus Rembrandt
Editor: Taufiq Priyoutomo, Erman Varrela

  • 26 August 2023

    [Scroll down for English version] Sebuah catatan dari komunitas terdampak TBC dan masyarakat sipil [...]

  • 12 April 2023

    Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2023, Yayasan KNCV Indonesia (YKI) bersama [...]

  • 11 April 2023

    Halo #SobatTB! Salam kenal, saya Aryudiht, saya seorang pegawai telekomunikasi di sebuah perusahaan swasta, [...]

  • 14 February 2023

    Sudah 20 tahun lebih Pak T berjuang menghadapi Tuberkulosis (TBC). Dokter mendiagnosis Pak T, [...]